Langganan

Seru! Kethek Ogleng-Kirab Apam Warnai Grebeg Suro 2024 di Jatisrono Wonogiri - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Muhammad Diky Praditia  - Espos.id Solopos  -  Rabu, 31 Juli 2024 - 15:42 WIB

ESPOS.ID - Penampilan penari jaranan dalam Grebeg Suro di Lapangan Desa Gunungsari, Jatisrono, Wonogiri, Selasa (30/7/2024). (Istimewa)

Esposin, WONOGIRI — Grebeg Suro yang menampilkan berbagai potensi kebudayaan digelar di Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, mulai Selasa (30/7/2024) hingga Sabtu (3/8/2024). Aneka macam pertunjukan kesenian akan ditampilkan dalam acara tersebut untuk mengangkat potensi yang ada.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Disdikbud Wonogiri, Eko Sunarsono, mengatakan Grebeg Suro di Lapangan Desa Gunungsari, Jatisrono, itu sebagai wadah para seniman pertunjukan menampilkan karya-karya mereka di hadapan masyarakat.

Advertisement

Hal itu sebagaimana tema acara tersebut yakni Grebeg Suro 2024 Wonogiri Ndhudhah Potensi. Dia juga menyebut ada berbagai kegiatan pertunjukan kesenian dan kebudayaan dalam acara itu.

Pada hari pertama, ada pertunjukan tari-tarian dan musik keroncong. Pertunjukan drum band, marching band, Festival Kethek Ogleng SD, dan Festival Reog digelar pada hari kedua. Kemudian malam berikutnya ada pertunjukan karawitan anak-anak SD, kirab apem, dan pagelaran wayang kulit.

Advertisement

Pada hari pertama, ada pertunjukan tari-tarian dan musik keroncong. Pertunjukan drum band, marching band, Festival Kethek Ogleng SD, dan Festival Reog digelar pada hari kedua. Kemudian malam berikutnya ada pertunjukan karawitan anak-anak SD, kirab apem, dan pagelaran wayang kulit.

Pada Jumat (2/8/2024), sajian Kethek Ogleng anak-anak SMP akan memeriahkan acara tersebut. Pada hari terakhir, ada pengajian akbar sebagai penutup rangkaian acara Grebeg Suro itu.

”Awalnya beberapa tahun lalu, Grebeg Suro di Kecamatan Jatisrono ini hanya berupa pengajian. Kemudian ini kami kemas lebih meriah dengan kegiatan-kegiatan pertunjukan kebudayaan. Tujuannya untuk mewadahi seniman-seniman potensial agar dapat tampil,” kata Eko saat dihubungi Esposin, Rabu (31/7/2024).

Advertisement

Dia menyebut pada pembukaan Grebeg Suro 2024 di Jatisrono, Wonogiri, ratusan hingga seribuan warga menonton acara tersebut. Hal itu menandakan masyarakat Wonogiri masih sangat komunal. Ini juga sekaligus menandakan kegiatan pertunjukan kebudayaan bisa menjadi kekuatan sosial masyarakat desa di Wonogiri.

Melalui kesenian, warga desa saling terhubung, berbaur, dan berkomunikasi. Ini mempererat hubungan antarwarga. Di sisi lain, kesenian tradisional bisa membendung hal-hal buruk yang timbul dari perkembangan teknologi yang sangat pesat, seperti pengaruh media sosial dan sebagainya.

Camat Jatisrono, Trisnadi Tulus, menambahkan Grebeg Suro 2024 ini digelar rutin setiap tahun. Selain melestarikan kebudayaan lokal, kegiatan ini bertujuan menghidupkan usaha mikro kecil. Dalam kegiatan itu, banyak pelaku usaha mikro yang menggelar lapak dan menjual produk mereka.

Advertisement

”Roda perekonomian di desa bisa berputar. Ada putaran ekonomi di sana yang menghidupkan masyarakat. Yang tidak kalah penting, masyarakat senang,” ujarnya.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif