Langganan

Begini Keseruan Lomba Membuat Apem di Kelurahan Sewu Solo - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Candra Septian Bantara  - Espos.id Solopos  -  Sabtu, 21 September 2024 - 19:51 WIB

ESPOS.ID - Sejumlah kreasi kue apem tengah dinilai juri dalam Lomba Membuat Apem di Pendapa Kelurahan Sewu, Jebres, Solo, Sabtu (21/9/2024). (Solopos/Candra Septian Bantara)

Esposin, SOLO-Kelurahan Sewu, Solo, menggelar Lomba Membuat Apem yang diikuti ibu-ibu dari 9 RW di pendapa kelurahan setempat, Sabtu (21/9/2024) sore. Agenda rutin tahunan tersebut merupakan salah satu rangkaian acara Grebeg Apem Sewu 2024.

Pantauan Solopos, 20-an ibu-ibu berdatangan di pendapa Kelurahan Sewu dengan membawa kue apem yang telah mereka olah di RW masing-masing. Uniknya mereka tak hanya membawa kue apem berbentuk bundar atau bulat saja, melainkan menghiasnya dengan aneka tema kreasi.

Advertisement

Mulai dengan dibungkus daun pisang, membentuknya seperti tumpeng, dan bahkan ada yang membuat apem bertemakan Tugu Apem di Pintu Air Demangan Baru. Total ada 8 tema kue apem yang dilombakan.

Adapun untuk penilaian apem dilihat dari tiga kriteria, yakni tekstur, rasa, dan kreasi. Dimana yang menjadi juri dalam lomba tersebut antara lain ibu lurah Kelurahan Sewu dan ibu camat Jebres.

Advertisement

Adapun untuk penilaian apem dilihat dari tiga kriteria, yakni tekstur, rasa, dan kreasi. Dimana yang menjadi juri dalam lomba tersebut antara lain ibu lurah Kelurahan Sewu dan ibu camat Jebres.

Ketua Panitia Grebeg Apem Sewu, Agus Suyamto mengatakan tujuan utama digelarnya lomba ini adalah untuk edukasi dan melestarikan kue tradisional apem. Selain itu, kata dia, acara ini punya tujuan jangka panjang untuk menjadikan Kelurahan Sewu sebagai sentra pembuatan apem di Solo.

"Tujuan jangka panjang kami adalah Kelurahan Sewu bisa seperti beberapa daerah di Jogja yang menjadi sentra kuliner seperti bakpia dan kuliner tradisional lainnya," kata dia saat ditemui Espos.id usai acara.

Advertisement

Sementara itu, perwakilan tim dari RW 008 yang menjadi Juara I dalam Lomba Membuat Kue Apem tersebut, Juni Denawati, mengaku tidak menyangka bahwa karya apem yang bertemakan Tugu Apem Pintu Air Demangan Baru bisa menjadi juara dalam perlombaan tersebut. Dia hanya berusaha membuat dan menghias apem semaksimal mungkin bersama 2 orang di timnya.

"Awalnya tidak ada ekspektasi untuk menang. Tapi di pertengahan penilaian lomba tiba-tiba kami optimistis karena kami percaya diri dengan karya kami, eh ternyata malah menjadi juara 1, bersyukur rasanya," kata dia.

Nana, sapaannya, mengaku tidak butuh waktu lama untuk ikut lomba sebab dia telah membagi timnya sesuai tugas masing-masing. Ada yang bertugas membuat apem dan menghias apem.

Advertisement

"Persiapan khusus tidak ada karena hanya sehari saja. Namun untuk resep pembuatan apem kami memang memakai resep khusus dari pembuat apem senior di tim kami sehingga menghasilkan apem dengan tekstur lebih lembut dan rasa yang lebih otentik," jelas dia.

Dia berharap ke depan akan lebih banyak lagi peserta yang mengikuti lomba membuat apem yang diadakan Kelurahan Sewu. Dan menurutnya akan lebih bagus jika generasi muda juga ikut agar tahu cara membuat apem dan para pembuat apem di Kampung Sewu terus ada.

Sebagai informasi, kue apem memang tidak bisa dipisahkan dari Kelurahan Sewu Solo. Konon kue yang bahan dasarnya adalah tepung beras, santan, ragi, dan gula ini pernah menolong penduduk Kampung Sewu dari pegebluk (wabah penyakit).

Advertisement

Dimana saat itu Ki Ageng Gribig saat singgah di Kampung Sewu memerintahkan warga setempat untuk membuat apem. Dan setelah didoakan dan dimakan bersama-sama penyakit yang banyak diderita warga setempat bisa terangkat.

Advertisement
Astrid Prihatini WD - I am a journalist who loves traveling, healthy lifestyle and doing yoga.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif