by Muhammad Diky Praditia - Espos.id Solopos - Senin, 15 Juli 2024 - 15:22 WIB
ESPOS.ID - Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah mengecek kesiapan personel dan kelengkapannga untuk Operasi Patuh Candi 2024 di Mapolres Wonogiri, Senin (15/7/2024). (Istimewa/Humas Polres Wonogiri)
Esposin, WONOGIRI -- Jajaran Satlantas Polres Wonogiri mulai melaksanakan Operasi Patuh Candi 2024, Senin-Minggu (15-28/7/2024). Operasi yang digelar selama dua pekan ke depan itu akan mengedepankan edukasi keselamatan berkendara dan penindakan pelanggaran menggunakan tilang elektronik atau electronic traffic law enforcement (ETLE).
Kapolres Wonogiri AKBP Andi M Indra Waspada Amirullah mengatakan operasi Patuh Candi 2024 mengusung tema Tertib Berlalu Lintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas. Operasi Patuh Candi ini merupakan kegiatan operasi terpusat.
Operasi ini dilaksanakan untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap aturan lalu lintas. Dengan begitu bisa mengurangi pelanggaran lalu lintas, kecelakaan lalu lintas, dan fatalitas kecelakaan lalu lintas.
"Kami berharap dengan adanya Operasi Patuh ini kesadaran masyarakat meningkat sehingga meminimalkan kecelakaan lalu lintas," kata Indra kepara wartawan, Senin (15/7/2024).
"Kami berharap dengan adanya Operasi Patuh ini kesadaran masyarakat meningkat sehingga meminimalkan kecelakaan lalu lintas," kata Indra kepara wartawan, Senin (15/7/2024).
Sebelumnya, Kabag Ops Polres Wonogiri Kompol Agus Syamsudin, mengatakan operasi ini melibatkan sedikitnya 48 personel Polres Wonogiri yang terbagi dalam beberapa satuan tugas antara lain Satuan Tugas Deteksi, Preemtif, Preventif, Gakkum, dan Humas.
Ada beberapa target prioritas operasi Patuh Candi 2024 ini seperti seperti penggunaan helm yang tidak berstandar nasional Indonesia (SNI), berkendara melawan arus lalu lintas, penggunaan HP saat berkendara, berkendara di bawah pengaruh alkohol maupun narkoba.
Menurut dia, Operasi Patuh Candi 2024 Wonogiri merupakan operasi kewilayahan yang mengedepankan upaya edukasi secara persuasif dan humanis. Selain itu penegakan hukum bagi pelanggar peraturan lalu lintas mengedepankan sistem ETLE atau tilang elektronik.
“Operasi patuh ini sudah rutin dilaksanakan. Fokus kami adalah bagaimana upaya dan langkah untuk menciptakan Kamseltibcar Lantas [keamanan keselamatan ketertiban dan kelancaran lalu lintas] yang kondusif guna mencegah fatalitas kecelakaan lalu lintas," kata Agus kepada wartawan dalam keterangan tertulis, Jumat.
Meski sudah kerap dilakukan, dia meminta agar kegiatan itu tidak hanya sebatas rutinitas seperti hari-hari biasa. Harus ada pembeda agar target dan tujuan dari operasi ini dapat tercapai secara maksimal.
Menurutnya, petugas yang tergabung dalam Satgas Preemtif harus lebih kreatif. Sosialisasi tidak hanya menggunakan metode ceramah semata. Tetapi juga bisa memanfaatkan teknologi yang ada.
Materi yang disampaikan bisa berupa konten audio visual sehingga lebih variatif, interaktif, dan menarik. Dengan begitu pesan yang disampaikan bisa lebih mudah diterima.