Langganan

Tawuran di Jalan Solo-Semarang Boyolali Libatkan 3 Geng, Bawa Sajam 1,85 Meter - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Nimatul Faizah  - Espos.id Solopos  -  Sabtu, 21 September 2024 - 17:26 WIB

ESPOS.ID - Foto Polisi saat menunjukkan senjata tajam untuk tawuran antargeng di Polres Boyolali, Sabtu (21/9/2024). (Solopos/Ni'matul Faizah)

Esposin, BOYOLALI–Tawuran antarkelompok pemuda di Jalan Solo-Semarang Boyolali pada Kamis (19/9/2024) dini hari ternyata melibatkan tiga geng. Ketiganya yaitu Banyudono Off Danger (BOD), Remaja Santuy Barat (Resbar), dan kelompok Bocah Cemen (BC) Ampel.

Kapolres Boyolali, AKBP Muhammad Yoga, menyampaikan pada aksi tawuran antarkelompok pemuda tersebut anggota geng Banyudono Off Danger dan Remaja Santuy Barat bergabung melawan Bocah Cemen Ampel.

Advertisement

Dalam kejadian tersebut, anggota dari kelompok Resbar, MMR, 15, mengalami luka bacok pada kedua kaki. Sedangkan kedua pelaku pembacokan yang menjadi tersangka yaitu Cahya Rama Aditya alias Romo,19 dan Rendi Pratama alias Bocil adalah anggota dari Bocah Cemen Ampel.

“Ada 15 orang dalam tawuran tersebut, dari kedua belah pihak. Rata-rata usia 14 tahun-19 tahun. Tiga kelompok ini, tapi dua bergabung BOD dan Resbar melawan Bocah Cemen Ampel. Sebelumnya ada tantangan dari video IG,” kata dia dalam konferensi pers di Polres Boyolali, Sabtu (21/9/2024).

Advertisement

“Ada 15 orang dalam tawuran tersebut, dari kedua belah pihak. Rata-rata usia 14 tahun-19 tahun. Tiga kelompok ini, tapi dua bergabung BOD dan Resbar melawan Bocah Cemen Ampel. Sebelumnya ada tantangan dari video IG,” kata dia dalam konferensi pers di Polres Boyolali, Sabtu (21/9/2024).

Selain menetapkan dua tersangka, kepolisian juga menyita alat yang digunakan dalam tawuran yaitu satu senjata tajam jenis celurit bebek 1,85 meter. Senjata tajam 1,85 meter tersebut bahkan lebih tinggi dibandingkan tubuh para tersangka.

Lalu barang yang disita ada satu bilah celurit dengan panjang 1,43 cm. Lalu, satu unit sepeda motor yang dikendarai tersangka lalu ada jaket hoodie warna ungu.

Advertisement

Agar hal tersebut tak berulang, Polres Boyolali bakal bekerja sama dengan instansi yang kompeten terkait hukum, edukasi, dan agama untuk melakukan pembinaan kepada pemuda.

Satreskrim, Satresnarkoba, dan Satbinmas Polres Boyolali bakal bergabung untuk mengedukasi kepada para pemuda. Kepolisian juga bakal mencari seberapa banyak geng dan anggotanya di Boyolali.

“Nanti akan kami identifikasi berapa banyak kelompok ini, siapa yang menjadi anggotanya. Nanti kami akan melakukan tindakan apabila mereka masih menyimpan senjata tajam. Dan kami akan memberikan ultimatum, apabila ini masih berulang, maka akan kami proses dengan undang-undang darurat,” kata dia.

Advertisement

Sementara itu, tersangka Rendi mengaku dari geng Bocah Cemen Ampel, menceritakan awalnya saat ia dan kawan-kawannya nongkrong bernyanyi lalu live Instagram milik kelompoknya. Lalu, tiba-tiba ada akun BOD yang memberikan komentar dan menantang untuk tawuran.

“Kami live hanya nyanyi-nyanyi. Waktu itu ada 15-an orang, semuanya Bocah Cemen. Anggotanya ada 20-an. Mereka komentar di live ayo tawuran sama sini, saya tidak gubris. Terus saya matikan live-nya. Terus tiba-tiba ditelepon lewat Instagram,” kata dia.

Yang menerima telepon adalah Cahya Rama. Ia mengaku awalnya ia tidak mau menerima tantangan tersebut, terus ditantang di daerah Penggung, Boyolali. Tantangan tersebut kemudian diiyakan oleh Bocah Cemen Ampel pada Rabu malam.

Advertisement

Akhirnya tawuran pecah di Jalan Solo-Semarang KM 29, Dukuh Ngangkruk RT 003 RW 004, Desa Winong, Kecamatan/Kabupaten Boyolali. Video tawuran viral dan teridentifikasi di barat SPBU Sunggingan.

Cahya mengungkapkan Bocah Cemen Ampel memiliki setidaknya empat senjata tajam. Sajam tersebut dibeli dari orang lain. Ia mengatakan saat tawuran membawa senjata tajam yang ada.

“Awal berdiri [BC Ampel] 2023, awal dibuat buat nongkrong-nongkrong. Anggotanya yang masih sekolah juga ada. Ditantang Rabu [18/9/2024] malam, anggota kami 20-an,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, sebuah video viral di media sosial dengan narasi tawuran terjadi di Jalan Solo-Semarang Boyolali pada Kamis pagi. Video tersebut telah tersebar di berbagai grup WhatsApp, akun Instagram, hingga Facebook. Dalam video terlihat beberapa pemuda yang terlihat menyerang pengguna jalan dengan senjata tajam jenis parang panjang.

Berdasarkan penelusuran Solopos, video diambil oleh seorang pengendara kendaraan besar dari kursi kemudi. Gambar yang ada di dalam video cocok dengan jalan raya Solo-Semarang tepatnya di barat SPBU Sunggingan atau depan gudang Alfamidi, Mulyosari, Winong, Boyolali.

Terdapat gambar rambu lalu lintas yang pas dan benda yang diduga tiang bambu bendera partai politik yang dipasang di pinggir jalan.

Salah satu warga setempat yang enggan disebut namanya membenarkan adanya kelompok pemuda yang memutar-mutarkan senjata di Jalan Solo-Semarang. "Saya enggan disebut namanya, takut jadi sasaran anak-anak muda. Tapi yang jelas, pada Kamis pagi, selesai tahajud, sekitar pukul 03.00 WIB ada ramai-ramai, saya kira kecelakaan karena di sini memang beberapa kali kecelakaan, ternyata tawuran," ujar dia saat berbincang dengan Solopos di sekitar lokasi kejadian, Jumat (20/9/2024).

Advertisement
Astrid Prihatini WD - I am a journalist who loves traveling, healthy lifestyle and doing yoga.
Kata Kunci : Tawuran Kapolres Boyolali
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif