Langganan

Lewat Pentas Budaya, Bawaslu Sragen Ajak Seluruh Masyarakat Ikut Awasi Pilkada

by Tri Rahayu  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 6 Oktober 2024 - 16:29 WIB

ESPOS.ID - Para anggota Bawaslu Sragen bersama Bupati dan pejabat Forkompimda menekan tombol bersama saat melaunching Tagline Sesarengan Ngawasi di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen, Sabtu (5/10/2024) malam. (Istimewa/Diskominfo Sragen)

Esposin, SRAGEN — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sragen menggelar Pentas Budaya Sesarengan Ngawasi Pemilihan 2024 di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen, Sabtu (5/10/2024) malam.

Pentas budaya itu menghadirkan grup musik 99 SKOB Sragen bertujuan untuk meluncurkan tagline Sesarengan Ngawasi sekaligus sosialisasi pengawasan partisipatif.

Advertisement

Pentas tersebut dihadiri Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan para pejabat daerah anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Sragen.

Ketua Bawaslu Sragen, Dwi Budhi Prasetya, kepada Espos, Minggu (6/10/2024), mengungkapkan gelar budaya itu dalam rangka launching Sesarengan Ngawasi dan sosialisasi pengawasan partisipatif.

Advertisement

Dia menjelaskan sesarengan ngawasi itu merupakan tagline pengawasan Bawaslu pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sragen. Dalam pengawasan itu, Budhi menyampaikan Bawaslu juga memiliki maskot pengawasan yang disebut Wasra Wasri.

“Wasra adalah pengawasan yang responsive dan adil. Wasri adalah pengawasan berintegritas. Wasra Wasri ini terinspirasi dari burung hantu yang sering digunakan petani untuk mengawasi lahan pertaniannya dari hama tikus agar hasil panennya berhasil,” jelas Budhi.

Advertisement

Dia melanjutkan inspirasi burung hantu itu menjadi semangat Bawaslu sebagai lembaga pengawas pemilu agar seluruh tahapan Pilkada Sragen 2024 lancar. Dia melanjutkan burung hantu juga diasosiasikan sebagai lambang kebijaksanaan yang sesuai dengan karakter Bawaslu yang harus bijaksana dalam memutuskan langkah saat menemukan pelanggaran pemilu.

Budhi mengungkapkan kata sesarengan itu merupakan kata bahasa Jawa yang berarti saling mendoakan, saling menguatkan, saling menyemangati, dan saling mengingatkan satu sama lain untuk melangkah bersama.

Kemudian kata ngawasi, jelas dia, berarti mengawasi. Jadi sesarengan ngawasi itu, ujar Budhi, bersama-sama melangkah untuk mengawasi proses Pilkada Serentak 2024.

Siapa yang mengawasi? Budhi menyampaikan Bawaslu dan jajarannya di tingkat pengawas kelurahan dan desa (PKD) terbatas sehingga tidak bisa mengawasi keseluruhan tahapan di seluruh wilayah Sragen.

Atas dasar itu, Budhi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut bersama-sama mengawasi jalannya Pilkada Serentak 2024. Dia berharap masyarakat dapat memahami bentuk-bentuk pelanggaran dalam pemilu dan berani melaporkan kalau ada indikasi pelanggaran.

“Implementasinya ya mengajak seluruh masyarakat untuk ikut mengawasi pilkada. Sosialisasi pengawasan partisipatif ini dilakukan sampai ke RT-RT oleh PKD dan Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam). Kami akan memberi arahan dan instruksi kepada Panwascam dan PKD agar mereka aktif melibatkan masyarakat dalam pengawasan,” ujarnya.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif