Langganan

Angka Kemiskinan 2024 Turun, 2.590 Warga Klaten Tak Lagi Miskin

by Taufiq Sidik Prakoso  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 6 Oktober 2024 - 18:44 WIB

ESPOS.ID - Sekretaris Daerah Klaten, Jajang Prihono. (Espos/Taufiq Sidik Prakoso)

Esposin, KLATEN -- Angka kemiskinan Kabupaten Klaten menurun sebesar 0,24 poin dari 12,28 persen pada Maret 2023 menjadi 12,04 persen pada Maret 2024. Tak hanya angka kemiskinan, indeks kedalaman kemiskinan serta indeks keparahan kemiskinan di Kabupaten Bersinar juga mengalami penurunan.

Hal itu berdasarkan data yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik (BPS) Klaten. Angka kemiskinan Kabupaten Klaten pada Maret 2024 tercatat sebesar 12,04 persen dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 141.840 jiwa.

Advertisement

Angka itu turun dibandingkan Maret 2023, di mana angka kemiskinan Kabupaten Klaten masih 12,28 persen dengan jumlah penduduk miskin 144.430 jiwa. Terjadi penurunan angka kemiskinan di Klaten pada Maret 2024 dibandingkan Maret 2023 sebesar 0,24 persen atau 2.590 jiwa.

Sementara indeks kedalaman kemiskinan Klaten juga menurun. Pada Maret 2023, indeks kedalaman kemiskinan tercatat sebesar 1,70 dan Maret 2024 sebesar 1,46 atau turun 0,24 poin.

Advertisement

Sementara indeks kedalaman kemiskinan Klaten juga menurun. Pada Maret 2023, indeks kedalaman kemiskinan tercatat sebesar 1,70 dan Maret 2024 sebesar 1,46 atau turun 0,24 poin.

Indeks kedalaman kemiskinan untuk mengukur seberapa jauh rata-rata pengeluaran penduduk miskin berada di bawah garis kemiskinan. Dengan penurunan itu menunjukkan rata-rata pengeluaran penduduk miskin Kabupaten Klaten pada Maret 2024 semakin mendekati garis kemiskinan.

Indeks keparahan kemiskinan Klaten juga mengalami penurunan. Indeks keparahan kemiskinan pada Maret 2023 tercatat sebesar 0,38 dan Maret 2024 sebesar 0,27 atau menurun 0,11 poin.

Advertisement

Kabar Baik sekaligus Tantangan

Menanggapi penurunan angka kemiskinan itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono, mengatakan hal itu menjadi kabar baik. Data dari BPS menunjukkan warga miskin semakin berpeluang keluar dari garis kemiskinan.

“Memang ada penurunan meskipun tidak banyak. Kabar gembiranya indeks kedalaman maupun keparahan kemiskinan tidak cukup dalam, tidak cukup parah. Artinya sudah mendekati mentas semua [warga yang masuk kategori miskin],” kata Jajang saat ditemui Espos di Pendapa Pemkab Klaten, pekan lalu.

Jajang menjelaskan upaya untuk menekan angka kemiskinan terus dilakukan. Pemkab sudah berdiskusi dengan BPS terkait faktor pembentuk angka kemiskinan. Salah satu yang menjadi sorotan yakni konsumsi kebutuhan makan dan minum. Pemkab saat ini tengah mengkaji formulasi yang tepat untuk menurunkan angka kemiskinan dari sisi ketercukupan kebutuhan makan dan minum.

Advertisement

“Apa intervensi yang harus dilakukan. Makanya kemarin saya sampaikan di Klaten ada Perumda Air Minum Tirta Merapi. Mungkin tidak Tirta Merapi kami subsidi dengan APBD untuk menyediakan ketersediaan air minum untuk warga tidak mampu,” jelas Jajang.

Dia mengungkapkan fakta saat ini kecenderungan warga tidak lagi memasak air, namun memilih membeli air minum dalam kemasan atau isi ulang untuk kebutuhan air konsumsi. “Usulan ini yang kemarin kami coba lontarkan saat pertemuan dengan teman-teman PDAM dan ini menjadi tantangan,” ungkap Jajang.

Di sisi lain, Jajang mengungkapkan meski angka kemiskinan memiliki tren penurunan selama beberapa tahun terakhir, ada tantangan baru untuk mencegah bertambahnya angka kemiskinan dari kelas menengah rentan miskin.

Advertisement

“Ini juga menjadi tantangan baru untuk kelas menengah rentan turun ke miskin. Karena kelas menengah tidak dapat bantuan apa pun. Semua kebutuhan dicukupi sendiri,” jelas Jajang.

Disinggung intervensi yang sudah dilakukan Pemkab selama ini, Jajang menuturkan banyak program yang sudah digulirkan. Salah satunya program subsidi bunga ringan untuk membantu para pelaku UMKM mengembangkan usaha mereka dari sisi permodalan.

Berikut data angka kemiskinan Kabupaten Klaten selama 2017-2024 berdasarkan data BPS:

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif