Langganan

Ratusan Anak Ikuti Lomba Lukis Payung Bertema 2 Warisan Budaya Klaten

by Taufiq Sidik Prakoso  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 3 Oktober 2024 - 16:14 WIB

ESPOS.ID - Ratusan anak mengikuti lomba lukis payung di Taman Budaya Klaten kompleks Monumen Juang 45 Klaten, Kecamatan Klaten Utara, Kamis (3/10/2024).

Esposin, KLATEN – Sebanyak 220 anak dari berbagai SD sederajat di Kabupaten Klaten mengikuti lomba lukis payung di Taman Budaya Klaten, kompleks Monumen Juang 45 Klaten, Kamis (3/10/2024). Mereka beradu kreativitas menuangkan ide melukis bertema topeng. Menggunakan berbagai alat lukis mulai dari spidol, kuas hingga cat, berbagai ekspresi ditunjukkan dari lukisan yang dibikin ratusan anak itu. 

Dea, 11, siswa Kelas VI SDN 2 Ceper, Klaten, terlebih dahulu mewarnai penutup payung yang dikembangkan dengan warna hitam. Dia kemudian membentuk pola dan mewarnai lukisan dua topeng. Di sekitarnya Dea memberi motif bunga. Tangannya mencampur dua cat untuk menghasilkan warna yang diinginkan. Selepasnya, dia mulai menggoreskan cat menggunakan kuas secara perlahan sesuai pola yang sudah dibuat. “Ini melukis topeng. Persiapannya baru kemarin membuat pola dulu. Kalau kesulitannya saat mewarnai. Kadang cat enggak menempel dan kadang kurang tebal,” kata Dea saat ditemui di sela melukis.

Advertisement

Guru Kelas IV SDN 2 Ceper, Rustati, mengatakan Dea diikutkan lomba itu sesuai bakat anak tersebut. Ide pola gambar murni dari Dea menyesuaikan tema yang diangkat yakni terkait topeng. Rustati mengatakan selain menjadi ajang untuk menuangkan ekspresi anak-anak dalam lukisan, lomba itu sekaligus menjadi upaya melestarikan budaya lokal. Siswa bisa mengenal topeng dalang yang menjadi seni pertunjukan tradisional asal Klaten.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Klaten, Maria Yakuba Setya Ari Sajati, mengatakan festival lukis payung menjadi agenda tahunan. Kegiatan itu menjadi upaya untuk melestarikan warisan budaya tak benda yang ada di Kabupaten Klaten yakni payung Juwiring yang sudah ditetapkan Kemendikbudristek pada 2020.

Advertisement

Tema yang diusung pada festival kali ini yakni Beber Topeng Dalang Klaten. Tema itu sekaligus menjadi upaya untuk mengenalkan dan melestarikan Topeng Dalang Klaten, seni pertunjukan asli Klaten yang audah ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda oleh Kemendikbudristek pada 20 Agustus 2024.

Ratusan pelajar yang mengikuti festival dibebaskan melukis sesuai ekspresi mereka bertema tentang topeng. Alat lukis yang digunakan juga dibebaskan dengan media lukis pada penutup payung kertas yang sudah dilapisi untuk memudahkan anak-anak mewarnai lukisan mereka. Kriteria penilaian di antaranya kreativitas, kesesuaian warna hingga kesesuaian tema yang diangkat. Disbudporapar Klaten menghadirkan juri dari ISI Yogyakarta dan ISI Solo untuk menilai lukisan ratusan anak. Selain trofi dan piagam, para juara mendapatkan uang pembinaan dengan nilai total Rp7,5 juta. Hasil karya anak-anak itu akan menjadi hak panitia. Selain menjadi inventarisasi dinas, payung lukis karya anak-anak itu bakal dipamerkan saat kegiatan kedinasan sehingga semakin mempopulerkan payung lukis yang menjadi kerajinan khas Kabupaten Bersinar.

Advertisement

Kepala Disbudporapar Klaten, Sri Nugroho, mengungkapkan ajang tersebut menjadi ruang untuk terus mengasah kreativitas dan keterampilan anak selain lebih mengenal budaya lokal. “Harapannya akan tumbuh kreativitas, inovasi serta imajinasi anak agar lebih cerdas dalam berpikir dan bertindak ke depan,” jelas Nugroho.

Advertisement
R. Bambang Aris Sasangka - journalist, history and military enthusiast, journalist competency assessor and trainer
Kata Kunci : Disbudporapar Klaten
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif