Langganan

Mahasiswa UNS Solo Teliti Kebijakan Cuti Ayah di Perusahaan, Begini Hasilnya

by Kurniawan  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 3 Oktober 2024 - 20:03 WIB

ESPOS.ID - Foto Istimewa: Sekelompok mahasiswa Psikologi UNS Solo yang melakukan penelitian terkait kebijakan cuti ayah merujuk Undang-undang (UU) Nomor 13/2003.

Esposin, SOLO — Sekelompok mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo yang menamakan diri Tim Dads For Society melakukan penelitian terhadap kebijakan cuti ayah yang diatur dalam Undang-undang (UU) Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Hasilnya menunjukkan durasi dan variasi cuti yang ditawarkan perusahaan kepada pekerja laki-laki khususnya yang sudah menjadi ayah belum optimal dalam mendorong keterlibatan para ayah dalam mengasuh anak mereka.

Advertisement

Tim peneliti terdiri dari Alika Tirza Techya selaku Ketua, dan Astri Nur Safariana, Vinanda Pintakasari, Sri Lestari dan Arinda Milahayu Indraswari Anny sebagai anggota. Dalam penelitian itu, para mahasiswa menggabungkan pendekatan ilmu hukum dan psikologi.

Mereka dibimbing Dosen Arif T Setyanto. Penelitian dilakukan pada periode April-Agustus 2024 dengan pengambilan data pada 20 Juni-7 Juli 2024.

Advertisement

“Hasil penelitian menunjukkan durasi dan variasi cuti yang ditawarkan kepada ayah, baik dalam undang-undang maupun PKB [Perjanjian Kerja Bersama] di perusahaan yang menjadi fokus studi kasus, masih belum optimal untuk mendorong keterlibatan para ayah dalam mengasuh anak,” ujar Alika melalui keterangan pers yang diterima Espos, Kamis (3/10/2024).

Walau belum optimal, dia mengatakan kebijakan cuti ayah mempunyai dampak yang lebih luas. Seperti adanya dukungan emosional yang lebih dari suami terhadap istri, kedekatan ayah dengan anak, hingga kondisi emosional ayah yang lebih positif. Ke depan kebijakan itu masih bisa dioptimalkan lagi.

Advertisement

“Hasil penelitian ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana kebijakan cuti ayah dapat dioptimalkan untuk mendukung peran ayah dalam keluarga,” kata Alika. Menurut dia, hasil penelitian yang dilakukan timnya sudah dibagikan dalam bentuk artikel ilmiah dan platform media sosial (medsos).

Tim peneliti yang terdiri dari para mahasiswa Fakultas Psikologi UNS itu juga telah menyusun policy brief sebagai rekomendasi kebijakan untuk perusahaan yang menjadi lokasi atau tempat penelitian. Rekomendasi itu untuk mendukung pengembangan kebijakan yang lebih ramah keluarga di masa depan.

“Penelitian ini menunjukkan masih perlunya kajian lanjutan tentang implementasi kebijakan cuti ayah di Indonesia. Tujuannya agar kebijakan yang ada lebih efektif dalam mendorong keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak,” urai Alika.

Dia ingin penelitian tersebut bisa memberikan kontribusi pengembangan kebijakan cuti ayah. Terlebih dengan adanya saran agar lebih banyak perusahaan mempertimbangkan kebijakan yang mendukung keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak.

Hal itu untuk menciptakan lingkungan kerja yang terbuka dan ramah keluarga. Apalagi Indonesia tercatat sebagai negara dengan fenomena fatherless country.

Istilah itu mengacu pada situasi di mana ayah kurang terlibat dalam kehidupan dan pengasuhan anak, yang disebabkan berbagai faktor seperti tuntutan pekerjaan dan pengaruh budaya patriarki.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif