by Trianto Hery Suryono Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Senin, 25 September 2017 - 15:15 WIB
Esposin, SUKOHARJO -- Masyarakat Desa Watubonang, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo mencarikan solusi mengatasi kekeringan atau kekurangan air. Bantuan pemerintah untuk membuat sumur dalam sudah ada tetapi debit air belum maksimal sehingga masyarakat masih kekurangan air bersih.
Slamet, warga Dukuh Watulumbung, Desa Watubonang, Tawangsari, Sukoharjo, menjelaskan setiap musim kemarau bisa dipastikan daerahnya kekurangan air bersih.
“Setiap hari warga mencari air bersih ke dukuh lain dengan menempuh jarak 1,5 kilometer. Apabila ada bantuan dari pemerintah warga siap bergotong-royong dalam bentuk tenaga mengingat kondisi ekonomi termasuk ekonomi menengah ke bawah,” jelas dia, Senin (25/9/2017).
Pada Minggu (24/9/2017), Forum Komunikasi Masyarakat Sukoharjo Makmur (FKMSM) memberikan bantuan 10 tangki air bersih untuk warga Watulumbung. Salah seorang anggota FKMSM, Juri, Senin, mengatakan, penyerahan bantuan air secara simbolis dilakukan oleh pembina FKMSM, Wawan Pribadi dan Feriyanti Suminto yang juga Kabag Umum Pemkab Sukoharjo.
“Pak Kepala Desa [Watubonang] menyampaikan terima kasih bantuan dari FKMSM. Pak Lurah [Kepala Desa] berharap kepada semua pihak, khususnya Pemkab Sukoharjo mau memberikan solusi atau pemikiran dalam mengatasi kekeringan yang merupakan agenda tahunan,” katanya.
Juri menyatakan pemerintah sudah memberikan bantuan berupa pembuatan sumur dalam namun hasilnya kurang memuaskan karena debit air sumur dalam belum mencukupi kebutuhan air bersih bagi warga Watubonang.
Pembina FKMSM, Wawan Pribadi yang juga Ketua Komisi IV DPRD Sukoharjo, mengaku senang dapat menyerap aspirasi masyarakat dan melihat langsung kesulitan warga. “Kami tidak akan tinggal diam. Masukan warga akan kami bawa dalam rapat di gedung DPRD untuk mendapat persetujuan,” jelasnya.