Langganan

8 SD-SMK di Sukoharjo Raih Sekolah Adiwiyata Mandiri dan Nasional

by R Bony Eko Wicaksono  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 3 Oktober 2024 - 16:07 WIB

ESPOS.ID - Kepala sekolah memperlihatkan penghargaan sekolah adiwiyata mandiri dan nasional di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa (2/10/2024). (Istimewa/DLH Sukoharjo)

Esposin, SUKOHARJO-Sebanyak delapan sekolah jenjang SD-SMA sederajat di Kabupaten Sukoharjo dinobatkan sebagai sekolah adiwiyata mandiri dan nasional. Bupati Sukoharjo, Etik Suryani juga meraih penghargaan sebagai kepala daerah yang mendukung gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah (GPBLHS). 

Penyerahan penghargaan sekolah adiwiyata tingkat mandiri dan nasional di Auditorium Gedung Manggal Wanabakti, Jakarta pada Selasa (2/10/2024). Penghargaan tersebut diserahkan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong kepada masing-masing kepala sekolah. 

Advertisement

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLSH) Sukoharjo Agus Suprapto mengatakan penghargaan sekolah adiwiyata mandiri diraih SMKN 2 Sukoharjo. Sekolah peraih adiwiyata mandiri wajib memenuhi kriteria penilaian seperti meraih skor tertinggi dalam penilaian dan melakukan pembinaan minimal dua sekolah untuk naik tingkat kategori sekolah adiwiyata.

“Dalam penilaian dokumen, SMKN 2 Sukoharjo meraih skor 95. SMKN 2 Sukoharjo telah menerapkan komponen penilaian sekolah adiwiyata seperti kegiatan berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan,” ujar dia, Rabu (3/10/2024).

Advertisement

Sedangkan, tujuh sekolah lainnya meraih penghargaan sekolah adiwiyata nasional. Ketujuh sekolah adiwaya nasional di Sukoharjo antara lain SDN Jetis 1 Sukoharjo, SMP Islam Al Hadi, SMPN 1 Gatak, SMPN 1 Nguter, SMPN 1 Polokarto, SMPN 1 Tawangsari, SMPN 2 Tawangsari, dan SMPN 3 Kartasura.

Penilaian sekolah adiwiyata dilakukan selama beberapa kali sepanjang 2024. Tim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan turun lapangan ke setiap sekolah untuk menilai aspek lingkungan hidup. “Jadi tidak hanya guru dan siswa yang berpartisipasi dalam program adiwiyata melainkan warga sekolah, termasuk karyawan sekolah. Mereka berpartisipasi mewujudkan program adiwiyata di lingkungan area sekolah,” ujar dia.

Advertisement

Di Sukoharjo, total jumlah penerima penghargaan sekolah adiwiyata jenjang SD-SMA lebih dari 100 sekolah. Agus menargetkan penambahan sekolah penerima penghargaan sekolah adiwiyata pada tahun depan.

Selain sekolah adiwiyata, Bupati Sukoharjo, Etik Suryani juga meraih penghargaan lingkungan hidup sebagai kepala daerah yang mendukung gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah (GPBLHS). Penghargaan itu diberikan kepada sembilan bupati/wali kota dan empat gubernur se-Indonesia. Saat ini, Bupati Etik tengah menjalani cuti kampanye lantaran kembali mencalonkan diri sebagai calon bupati (cabup) pada Pilkada Sukoharjo 2024.  

Adapun kriteria penilaian diantaranya kebijakan daerah dalam mendukung GPBLHS, tindak lanjut kebijakan daerah, jumlah program inovatif hingga persentase nilai anggaran dan jumlah sekolah adiwiyata di daerah tersebut. “Prestasi ini menjadi motivasi bagi Pemkab Sukoharjo dan stakeholder untuk meningkatkan kinerja di sektor lingkungan hidup,” papar dia.

 

Advertisement
Astrid Prihatini WD - I am a journalist who loves traveling, healthy lifestyle and doing yoga.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif