by Kurniawan - Espos.id Solopos - Selasa, 26 Juli 2022 - 23:29 WIB
Esposin, SOLO -- Seorang penyandang disabilitas atau difabel di Kota Solo yang merupakan siswa Yayasan Forum Peduli Difabel Indonesia, Eko Budi Prasetyo, 22, melakukan modifikasi pada kursi roda miliknya menggunakan smart balance wheel.
Hal itu membuat kursi rodanya mudah dipakai untuk bermanuver menunjang aktivitasnya. Dia menggabungkan fungsi smart wheel dengan kursi roda sehingga tak perlu memutar roda kursi untuk mobilitas.
Eko cukup menggerakkan handle atau pegangan dari batangan besi ke depan dan belakang untuk menggerakkan kursi roda itu. Ditemui Esposin di Kantor Yayasan Forum Peduli Difabel Indonesia, Jl Madubronto No 6 Sondakan, Laweyan, Selasa (26/7/2022) siang, Eko tengah merakit dan memperbaiki kursi rodanya itu.
Tanpa dibantu siapa pun, Eko mengutak-atik kursi roda yang telah menemaninya selama bertahun-tahun. Perlahan tangan tangan pemuda difabel asal Solo itu bergerak memperbaiki sistem kelistrikan kursi roda modifikasi itu. Butuh waktu 30 menit untunya menyelesaikan pekerjaan itu.
Setelah itu, perlahan ia naik ke kursi roda tersebut dan menggerak-gerakannya maju-mundur. Tangannya tidak memutar roda di samping kanan-kiri kursi. Tapi memegang pegangan dari batang besi modifikasi di depannya.
Baca Juga: Momen Jan Ethes Bermain dan Semangati Anak Penyandang Cerebral Palsy
Bila pegangan itu didorong maju, kursi roda pun bergerak maju. Begitu juga bila pegangan itu ditarik ke belakang, kursi roda bergerak mundur. Eko sempat menunjukkan cara kerja kursi roda modifikasi di jalan kampung.
Selain itu cara untuk mengoperasikan kursi roda modifikasi tersebut relatif mudah. Saat berbincang dengan awak media, Eko mengaku belajar secara autodidak dalam membuat kursi roda modifikasi dengan smart balance wheel tersebut.
Baca Juga: Jelang APG 2022 di Solo, Puluhan Kendaraan Pengangkut Atlet Telah Siap
Dia belajar membuat modifikasi kursi roda dengan smart wheel dari konten tutorial di Youtube. “Dari nonton Youtube. Bikinnya sama ayah. Kalau yang mengelas besi tukang las,” ungkapnya dengan mimik wajah yang tetap datar.
Pemuda Solo itu menjelaskan dalam membuat kursi roda modifikasi untuk difabel ada beberapa peranti tambahan, seperti smart balance wheel. Dulu ia mendapatkan peranti itu dengan membeli seharga Rp2 juta. Ada juga peranti pendukung batang-batang besi.
Selain itu ada tiga aki yang dia pakai dengan daya masing-masing 12 Watt. Dengan daya segitu, menurut Eko, kursi roda modifikasi buatannya bisa dipakai dalam waktu dua hingga tiga jam. “Pakai tiga aki, bisa dua tiga jam,” tuturnya.