by R Bony Eko Wicaksono - Espos.id Solopos - Minggu, 15 November 2020 - 17:27 WIB
Esposin, SUKOHARJO-–Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo meluluskan 498 mahasiswa dalam upacara wisuda periode Oktober 2020 secara drive thru. Para mahasiswa yang diwisuda diantar menggunakan mobil untuk mengikuti prosesi pemindahan kucir oleh rektor.
Prosesi wisuda dilaksanakan di depan Gedung Rektorat Univet Bantara Sukoharjo, Sabtu (14/11/2020) sekitar pukul 07.30 WIB. Setiap wisudawan diantar menggunakan mobil. Mobil setiap wisudawan berhenti tepat di depan Gedung Rektorat.
Unggulkan Produk Garmen Dalam Negeri, Pengusaha Bikin Aplikasi Ifesyen
Hanya wisudawan yang turun dari mobil dan mengikuti prosesi pemindahan kucir. Sementara keluarga wisudawan tetap berada di mobil. Univet Bantara Sukoharjo telah dua kali menggelar upacara wisuda secara drive thru di masa pandemi Covid-19.
Sebelumnya, Univet Bantara Sukoharjo telah menggelar prosesi wisuda secara drive thru pada upacara wisuda periode September. Kebijakan ini diambil untuk mencegah kerumunan massa yang berpotensi dalam persebaran pandemi Covid-19.
“Prosesi wisuda kali ini masih menerapkan drive thru sesuai anjuran Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sukoharjo. Univet sudah dua kali menggelar prosesi wisuda secara drive thru,” kata Rektor Univet Bantara Sukoharjo, Ali Mursyid, saat ditemui wartawan, Sabtu.
12 Guru Di Sukoharjo Positif Covid-19, FSGI Minta PTM Ditunda
Para wisudawan tak hanya program sarjana dan pascasarjana melainkan ahli madya. Program ahli madya kali pertama meluluskan 18 mahasiswa dari program studi (Prodi) Perekam dan Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Univet Bantara Sukoharjo. “Harapannya bisa kembali menggelar wisuda yang dihadiri seluruh wisudawan. Lantaran pandemi Covid-19, proses wisuda digelar secara drive thru,” ujar dia.
Menurut Mursyid, para wisudawan menghadapi tantangan dunia kerja yang makin kompetitif di era digital. Setiap lulusan harus memiliki daya saing yang dibentuk dengan membangun pengetahuan, kompetensi dan kompetitif. Tiga hal itu merupakan tolok ukur wisudawan dapat bersaing untuk menghadapi revolusi industri 4.0.
Bermodal pengetahuan, kompetensi dan kompetitif, Mursyid yakin para wisudawan dapat bersaing dengan lulusan sarjana dari perguruan tinggi (PT) lainnya di dunia kerja. “Jika tak dapat mengikuti perkembangan teknologi informasi, lulusan perguruan tinggi bakal kesulitan saat mencari pekerjaan atau berwirausaha. Hal ini saya tekankan kepada para wisudawan agar mampu bersaing di dunia kerja,” papar dia.
Seorang wisudawan berpredikat cumlade, Feby Nur Rahmawati, mengatakan mahasiswa yang telah diwisuda merupakan pencapaian tertinggi selama menuntut ilmu di bangku kuliah. Feby berharap para wisudawan dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat untuk kepentingan masyarakat.