by Wahyu Prakoso Tri Rahayu - Espos.id Solopos - Sabtu, 19 Februari 2022 - 11:13 WIB
Esposin, SRAGEN -- Syarat bagi warga mendapatkan vaksinasi Covid-19 penguat/booster di Sragen berubah, Sabtu (19/2/2022). Warga yang sudah tiga bulan disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua bisa mengakses vaksinasi penguat.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen, Hargiyanto, menjelaskan syarat vaksinasi penguat menjadi tiga bulan setelah penyuntikan dosis kedua. Perubahan dilakukan dalam rangka percepatan vaksinasi booster di Sragen.
"Aman bagi warga yang sudah divaksinasi dosis kedua tiga bulan," jelasnya di Sragen, Sabtu.
Hargiyanto mengatakan syarat lain untuk vaksinasi booster berusia minimal 18 tahun, telah disuntik vaksin Sinovac/AztraZeneca dosis satu dan dosis dua.
Baca juga: Disdikbud Sragen Salurkan Logistik Prokes Untuk Semua SD dan SMP
Menurut dia, warga bisa datang untuk layanan vaksinasi penguat di Sentra Vaksinasi Sukowati atau Puskesmas terdekat. Warga datang dengan membawa KTP dan kartu vaksin sebelumnya. Adapun vaksin yang digunakan untuk penguat di Sragen adalah AztraZeneca dan Pfizer.
Diberitakan sebelumnya, kasus Covid-19 di Kabupaten Sragen terus bertambah signifikan sampai di atas 80 kasus baru per hari. Dengan ledakan kasus Covid-19 itu, Sragen disinyalir memasuki gelombang Covid-19 kali ketiga sebagaimana diprediksi pada 2021 lalu. Bed occupancy ratio (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur untuk ruang isolasi Covid-19 di rumah sakit sudah mencapai 50,74%. Sementara BOR intensive care unit (ICU) RS mencapai 20%.
Baca juga: Gowes 34 Km Ke Gunung Kemukus, Bupati Sragen Nyaris Menyerah
“BOR untuk tempat tidur isolasi Covid-19 di RS sudah terisi 104 pasien (51,74%) dari kapasitas 201 tempat tidur. Kemudian BOR untuk ICU Covid-19 di RS sudah terisi tiga orang atau 20% dari kapasitas 15 tempat tidur,” jelasnya.
Hargiyanto mengatakan tingginya kasus aktif ini menunjukkan mulai adanya gelombang ketiga Covid-19. Dia berharap setelah gelombang ketiga ini lewat maka pemerintah bisa mencabut status pandemi menjadi endemi karena kemungkinan kasus menurun.