Langganan

Warga Solo Keluhkan Sulit Cari Gas Melon, Disdag: Bukan karena Ada Penimbunan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Dhima Wahyu Sejati  - Espos.id Solopos  -  Selasa, 3 September 2024 - 17:50 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

Esposin, SOLO — Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo merespons keluhan warga Solo yang disampaikan melalui laman Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS) terkait sulitnya mendapatkan gas melon atau elpiji 3 kg.

Menurut Disdag, sulitnya masyarakat mendapat gas melon mursi karena tingginya permintaan dan dipastikan tidak ada penimbunan. Kepala Bidang Pelayanan Pengembangan Disdag Kota Solo, Training Hartanto, mengatakan sejak libur pada 17 Agustus 2024 mulai ada laporan dari warga yang kesulitan mencari elpiji 3 kilogram (kg) atau gas melon.

Advertisement

“Laporan di ULAS sudah masuk dari awal sebetulnya, dari situ beberapa pekan setelahnya ada lagi ULAS terkait susah mencari gas elpiji di tengah-tengah masyarakat,” kata dia kepada Esposin, Selasa (3/9/2024).

Setelah menerima banyak laporan dari warga melalui ULAS, Disdag langsung mengundang beberapa pihak terkait termasuk Pertamina, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas), dan Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan Kota Solo untuk koordinasi.

Advertisement

Setelah menerima banyak laporan dari warga melalui ULAS, Disdag langsung mengundang beberapa pihak terkait termasuk Pertamina, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas), dan Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan Kota Solo untuk koordinasi.

“Kami ajak rapat sejumlah pihak, lalu dari Pertamina memberi gambaran, bahwa memang untuk kesulitan mencari gas tidak hanya di Kota Solo, tapi di Soloraya,” kata dia.

Dia mengatakan berdasarkan koordinasi itu, diketahui ternyata muncul penjual atau pengecer baru yang membeli gas melon dalam jumlah banyak. Dia mengatakan warga juga mengalami panic buying, sehingga ketika warga lain mencari gas melon di pangkalan kosong.

Advertisement

Meski begitu, sulitnya mendapatkan gas melon ini bisa dipastikan bukan karena adanya penimbunan. Disdag sudah berkoordinasi dengan Satgas Ketahanan Pangan dan tidak ditemukan indikasi penimbunan gas melon.

Dia mengatakan faktor utama penyebab sulitnya warga mendapatkan gas melon di Kota Solo murni karena permintaan sedang tinggi. Sehingga dibutuhkan penambahan stok fakultatif.

Training menambahkan pada Agustus 2024 lalu sudah ada penambahan stok fakultatif gas melon dari Pertamina. Penambahan gas melon disalurkan dalam tiga tahap.

Advertisement

Hal itu dikonfirmasi Area Manager Communication Relations & Corporate Social Responsibility Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho, saat dihubungi Esposin, Selasa (3/9/2024). 

Brasto mengatakan sudah melakukan penambahan fakultatif gas melon sebanyak 13.600 tabung di Kota Solo. Penambahan ini dilakukan pada 19 Agustus 2024 sebanyak 5.960 tabung, 23 Agustus 2024 sebanyak 5.040 tabung, dan 24 Agustus 2024 sebanyak 2.600 tabung.

Brasto mengatakan tambahan fakultatif tersebut merupakan langkah antisipasi untuk mencegah adanya kelangkaan berkaitan dengan peningkatan permintaan berdasarkan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat.

Advertisement

Brasto mengimbau warga Solo agar membeli gas melon di pangkalan resmi milik Pertamina. Selain itu masyarakat diminta tidak panik. Ia memastikan tidak ada pengurangan pasokan gas melon.

“Masyarakat tidak perlu panic buying karena tidak ada pengurangan pasokan LPG 3 kg [gas melon] ke Kota Solo,” kata dia.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif