by Redaksi - Espos.id Solopos - Selasa, 28 Februari 2012 - 22:48 WIB
BOYOLALI--Sejumlah warga resah dengan beredarnya uang mainan di pasaran. Pasalnya, mereka kerapkali tertipu dengan adanya uang mainan yang sangat mirip bentuk serta gambarnya dengan uang asli ini.
Bahkan, uang mainan itu kerap ditemui saat terjadinya transaksi di pasar. Yaitu dengan diselipkan dalam bundelan uang asli kemudian membelanjakannya di pasar. “Istri saya pernah mengalaminya. Saat itu, ia tengah sibuk melayani banyak pembeli di Pasar Pengging. Tanpa disadari, ada yang membayar belanjaan dengan beberapa lembar uang mainan Rp20.000,” papar Suwardi, pedagang kelontong di Pasar Pengging saat ditemui wartawan di gedung DPRD Boyolali, Selasa (28/2).
Kejadian seperti ini juga dialami, Mulyani, pedagang di Pasar Penggung. Ia mengatakan pembeli yang membayar dengan menggunakan uang mainan biasanya berlangsung saat pasar dipadati pengunjung. Oleh karena itu, tidak dapat dilacak keberadaannya.
“Saat itu ada orang membeli pakaian anak seharga Rp25.000. Pembeli cukup ramai sehingga saya tidak memperhatikan uang senilai Rp100.000 yang disodorkannya. Setelah pembeli itu pergi baru saya sadar itu uang mainan,” kata Sutiyah, pedagang lain.
Rata-rata saat ditemui mereka mengaku enggan untuk melapor ke polisi. Pasalnya, nominalnya cukup kecil. Selain itu, para padagang tidak mau repot untuk melapor kepada pihak yang berwajib.
Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Boyolali Agus Wiyono yang mendapat aduan dari pedagang menilai praktik penyebaran uang mainan itu bukan kejahatan pemalsuan uang. Akan tetapi, ini penipuan biasa karena uang yang digunakan adalah uang mainan. Meskipun demikian, pihaknya meminta agar warga segera melapor ke kepolisian setempat jika terus dirugikan. Pasalnya, jika itu terus terjadi akan merugikan para pedagang sendiri.
(JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)