by Wahyu Prakoso - Espos.id Solopos - Rabu, 25 September 2024 - 14:39 WIB
ESPOS.ID - Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Solo Dhoni Widianto meninjau lokasi kejadian kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Solo, Rabu (25/9/2024).
Esposin, SOLO -- Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Solo, kembali terbakar pada Selasa (24/9/2024) malam. Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Solo Dhoni Widianto meninjau ke lokasi kebakaran pada Rabu (25/9/2024).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo Kristiani Haryanti mengatakan kebakaran terjadi di Blok B, tepatnya di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) TPA Putri Cempo. Lokasi tersebut pernah terbakar pada tahun lalu.
“Ada percikan api, luasnya sekitar lima meter persegi. Teman-teman petugas TPA dan Dinas Pemadam Kebakaran Solo telah menangani dan kondisinya sudah padam,” jelas dia kepada wartawan di Loji Gandrung, Solo, Rabu (25/9/2024).
Menurut dia, Damkar Solo bersama petugas gabungan melakukan pendinginan sampai pagi ini. Petugas juga mengantisipasi kebakaran di titik lainnya dengan pendinginan menggunakan unit Damkar Solo.
“Kejadian kebakaran TPA disebabkan gas metan dari timbunan sampah. Meski sudah padam kami tetap melakukan pendinginan,” ungkap dia. Dia mengatakan suhu panas meningkat di Solo akhir-akhir ini. Hujan yang mengguyur Kota Solo belum berdampak di TPA Putri Cempo.
Ana, sapaan akrabnya, menjelaskan penanganan kebakaran itu tidak mengganggu aktivitas pembuangan sampah maupun operasional pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) Putri Cempo.
Ana menambahkan Pemkot Solo dalam proses membangun hidran untuk mengantisipasi kebakaran sesuai evaluasi kejadian kebakaran TPA Putri Cempo tahun lalu. “Hidran baru menjangkau 40% area. Pembangunan nantinya dilakukan bertahap,” ujar dia.
Dia menjelaskan TPA Putri Cempo sudah overload. Volume sampah yang masuk ke TPA Putri Cempo rata-rata 350 ton per hari.
Kepala Damkar Solo Sutarja mengatakan DLH Kota Solo membangun hidran untuk mengantisipasi kebakaran di TPA Putri Cempo tahun ini. “Untuk pendinginan Damkar siap membantu,” ujar dia.
Pantauan Esposin, Pjs Wali Kota Solo, Sekda Solo Budi Murtono, Ana, Sutarja, Kepala Pelaksana BPBD Solo Nico Agus Putranto, Kepala Satpol PP Solo Didik Anggono, dan Camat Jebres Samsu Tri Wahyudin meninjau lokasi kebakaran, Rabu siang.
Dhoni menjelaskan perlu adanya mitigasi risiko kebakaran TPA Putri Cempo. Kondisi TPA Putri Cempo sudah overload. “Perlu penanganan yang lebih baik, harus ada pilah sampah di rumah tangga untuk mengurangi overload sampah,” ujar dia
Menurut dia, PLTSa Putri Cempo menjadi salah satu mengurangi produksi sampah di Kota Solo. Pengelolaan sampah di Solo tergolong baik dibanding daerah lain di Jateng namun butuh upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pembuangan sampah.