Langganan

Saluran Irigasi Colo Barat Belum Jadi Ditutup, Petani Wonogiri Bingung

by Muhammad Diky Praditia  - Espos.id Solopos  -  Rabu, 25 September 2024 - 16:44 WIB

ESPOS.ID - Warga mencari ikan di Saluran irigasi Colo Barat, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Rabu (25/9/2024).

Esposin, WONOGIRI — Saluran irigasi Colo Barat belum jadi ditutup pada waktu yang sudah disepakati sebelumnya, Rabu (25/9/2024). Belum ada penjelasan apakah saluran irigasi itu akan ditutup atau tidak pada tahun ini.

Hal ini membuat para petani pemakai air Colo Barat di Wonogiri bingung. Jadi atau tidaknya penutupan saluran Colo Barat berpengaruh pada kepastian jadwal tanam padi.

Advertisement

Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Colo Barat, Rusdiyanto, mengatakan penutupan saluran irigasi Colo Barat tidak sesuai jadwal yang sudah disepakati. Semestinya penutupan saluran irigasi yang dimanfaatkan petani Sukoharjo, Wonogiri, dan Klaten itu ditutup pada Rabu hingga sebulan ke depan.

Hal itu sesuai kesepakatan dalam rapat audiensi antara Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Perum Jasa Tirta (PJT) I Wilayah Sungai Bengawan Solo, dan petani pemanfaat saluran irigasi Colo Barat di Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo, Jumat (23/8/2024) lalu.

Advertisement

Hal itu sesuai kesepakatan dalam rapat audiensi antara Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Perum Jasa Tirta (PJT) I Wilayah Sungai Bengawan Solo, dan petani pemanfaat saluran irigasi Colo Barat di Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo, Jumat (23/8/2024) lalu.

"Namun ternyata, saya dapat informasi penutupan tidak jadi dilakukan. Tetapi hanya dikurangi debitnya menjadi satu meter kubik per detik. Ini tidak ada kejelasan," kata Rusdiyanto saat dihubungi Espos.id, Rabu siang.

Menurut Rusdiyanto, batalnya penutupan saluran irigasi ini merugikan petani. Para petani pemakai air irigasi Colo Barat menjadi tidak tahu kepastian jadwal tanam berikutnya. Saat ini saja banyak petani yang sudah telanjur tidak menanam padi karena tahu saluran irigasi ditutup pekan ini.

Advertisement

Ketidakpastian jadwal penutupan itu membuat para petani bingung. Mereka tidak bisa memastikan kapan akan mulai tanam padi. Mereka khawatir jika hari-hari ini menanam padi, ternyata saluran irigasi ditutup bulan depan. Namun, petani juga tidak bisa tinggal diam dan membiarkan sawahnya tidak produktif padahal ada air.

Rusdiyanto mengungkapkan jika ketidakjelasan informasi jadwal penutupan saluran irigasi terus berlarut-larut, hal itu akan menimbulkan gejolak di kalangan petani. "Ini bisa jadi ada protes kalau begini terus. Ini seolah-olah antarpetani dibenturkan," ungkapnya.

Dia menambahkan petani pemakai air saluran irigasi Colo Barat berbeda dengan Colo Timur. Petani pemakai air di Colo Timur memang meminta dan sudah disepakati agar saluran irigasi wilayah tersebut tidak ditutup.

Advertisement

Agenda Rutin Tahunan

Sementara petani pemakai air saluran irigasi Colo Barat tidak menuntut agar saluran irigasi itu tidak ditutup. Sebab, penutupan itu memang sudah menjadi agenda rutin tahunan.

Semula penutupan saluran irigasi Colo Barat semestinya dilakukan pada 9 September 2024 sesuai kesepakatan pada Juni 2024 lalu. Namun penutupan diundur jadi 24 September 2024.

Pantauan Espos.id di saluran irigasi tersebut, sejumlah warga mengaku kecele soal informasi jadwal penutupan itu. Beberapa dari mereka sudah menyiapkan alat untuk menangkap ikan ketika saluran irigasi itu surut. Tetapi ternyata hingga Rabu siang, saluran irigasi itu masih banyak air, hanya turun debit.

Advertisement

Kepala Sub Divisi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo 1, Arief Satria Marsudi, mengatakan dalam kesepakatan dengan para petani yang dituangkan dalam berita acara pada 19 Agustus 2024 lalu, pengalokasian air di saluran irigasi Colo Barat diperpanjang sampai 24 September 2024.

Namun, saluran irigasi itu tidak ditutup pada jadwal tersebut karena mengacu kesepakatan dan berita acara pada 22 Agustus 2024. Dalam berita acara itu, disepakati saluran irigasi tidak akan ditutup sampai selesai panen pada masa tanam II. Adapun jadwal penutupan akan dikoordinasikan lebih lanjut.

Dia menerangkan kondisi saat ini tampungan Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri telah mendekati low water level. Mulai Rabu, outflow dari Waduk Gajah Mungkur Wonogiri berkurang menjadi 6 meter kubik per detik.

"Adapun kondisi inflow Bendung Colo saat ini masih tinggi karena hujan terjadi dalam beberapa hari terakhir. Ini mengakibatkan peningkatan debit pada beberapa anak sungai di hilir Bendungan Wonogiri," jelas dia kepada Espos.id melalui keterangan tertulis, Rabu.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif