Langganan

Kinerja Pemkab Sragen Dikritik, Begini Jawaban Bupati

by Tri Rahayu  - Espos.id Solopos  -  Rabu, 25 September 2024 - 16:28 WIB

ESPOS.ID - Mantan Bupati Sragen Agus Fatchur Rahman (kiri) dan Ketua Harian Pemenangan Sigit-Pamungkas, Mukafi Fadli (kanan), saat jumpa pers dengan wartawan di Sragen, Selasa (24/9/2024). (Solopos/Tri Rahayu)

Esposin, SRAGEN—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen di bawah kepemimpinan Kusdinar Untung Yuni Sukowati dikritisi Tim Pemenangan calon bupati (cabup) Sigit Pamungkas-calon wakil bupati (cawabup) Suroto (Sigit-Suroto). Padahal Bupati Yuni menjalankan pemerintahannya bersama wakilnya yang kini menjadi cawabup, yakni Suroto.

Suroto sendiri sudah mengajukan cuti di luar tanggungan negara selama masa kampanye, yakni mulai Rabu (25/9/2024) hingga 23 November 2024 mendatang. Pengajuan cuti tersebut disetujui Pj. Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana dan ditembuskan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sragen.

Advertisement

Ketua Harian Tim Pemenangan Sigit-Suroto, Mukafi Fadli, kepada wartawan, menyampaikan problem di Sragen itu dinilai tidak sederhana, karena Sragen masuk dalam daftar kabupaten dengan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah. Dia mendapat banyak informasi dari kalangan pegawai negeri sipil (PNS) yang kemudian dirangkum dan diberi judul Sragen Undercover. Mukafi mencatat ada sejumlah kinerja Pemkab Sragen di bawah pimpinan Bupati tidak terwujud.

“Rencana pembangunan GOR baru tidak terwujud. Dulu direncanakan akan menempati lokasi di belakang Perumahan Puro Asri. Kemudian revitalisasi Pasar Kota Sragen juga tidak terwujud. Padahal dulu pernah direncanakan revitaliasi Pasar Kota Sragen itu menelan dana Rp200 miliar. Kemudian penataan pedagang oprokan di Pasar Bunder juga tidak terwujud,” jelas Mukafi yang juga politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sragen.

Advertisement

Dia melanjutkan pembangunan Pasar Sukowati yang terletak di Nglangon, Karangtengah, Sragen, ternyata tidak bisa menggerakkan sirkulasi ekonomi pedagang karena pasar baru tersebut sepi dan masih menyisakan masalah penggusuran kios renteng. Dia melanjutkan dulu ingin mewujudkan pembangunan rumah sakit di tiga eks kawedanan ternyata tambahannya hanya satu rumah sakit yakni RSUD Sukowati di Tangen.

Mukafi juga mendapat laporan tentang adanya indikasi orang dekat Bupati yang menduduki jabatan tertentu sampai delapan tahun. Dia mengungkapkan situasi seperti itu yang dapat memahami PNS dan memang kondisi Sragen saat ini tidak sedang baik-baik saja.

Advertisement

“Harapan besarnya, semangat perubahan asli putra daerah. Bertarung secara fair tidak ada politisasi PNS. Kami akan lapor ke Bawaslu [Badan Pengawas Pemilu] bila menemukan indikasi pelanggaran agar Pilkada berjalan luber dan jurdil,” harap dia.

Terkait dengan posisi Sragen sebagai kabupaten dengan kemiskinan ekstrem itu memantik ingatan mantan Bupati Sragen Agus Fatchur Rahman saat mendirikan Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) yang hingga kini masih ada. Agus yang juga Ketua Umum Tim Pemenangan Sigit-Suroto menyampaikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) saja pernah memberi penghargaan kepada Sragen dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Agus juga menyatakan pengecoran jalan itu dimulai sejak dia menjabat Bupati pada 2011-2016. Dia menilai ketika sekarang Pemkab Sragen mengecor jalan dimana-mana itu bukan sesuatu yang baru, apalagi membangun infrastruktur itu dengan cara utang bank.

Sementara itu, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menanggapi semua kritik tersebut dengan santai. Dia menyampaikan kritikan itu menjadi hal yang baik. Dia mengatakan setiap orang berhak untuk berpendapat dan mempunyai sudut pandang yang berbeda.

“Tetapi usaha telah kami dilakukan secara maksimal. Jika ada kekurangannya itu pasti. Inilah nanti yang akan dilakukan oleh Bupati selanjutnya sehingga pembangunan akan dilakukan secara berkesinambungan,” jelas Yuni, sapaannya.

Yuni enggan memberikan jawaban atas seumlah kritik yang disampaikan Mukafi Fadli dan Agus Fatchur Rahman. Dia merasa apa yang disampaikan sudah cukup yang menjawab semua kritikan tersebut.


Advertisement
Astrid Prihatini WD - I am a journalist who loves traveling, healthy lifestyle and doing yoga.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif