by Taufiq Sidik Prakoso - Espos.id Solopos - Senin, 8 Februari 2021 - 09:28 WIB
Esposin, KLATEN – Berkat program Titip Bandaku, Pemkab Klaten meraih menghargaan pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2020 dari Pemprov Jateng. Titip Bandaku (titip berkas arsip digitalku) akan diajukan Pemprov Jateng untuk kompetisi serupa di tingkat nasional.
Piagam penghargaan diserahkan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, kepada Bupati Klaten, Sri Mulyani, didampingi Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan (Arpus) Klaten, Syahruna di Gedung A Lantai 2 Setda Provinsi Jateng, Semarang, Kamis (4/2/2021).
Pelayanan Titip Bandaku merupakan inovasi dari Dinas Arsip dan Perpustakaan (Arpus) Klaten melalui pelayanan alih media arsip fisik ke arsip digital dilengkapi dengan berita acara dan autentikasi arsip. Hasil alih media dikelola dan disimpan oleh Dinas Arpus dan hanya bisa diakses oleh pemilik hak akses. Berkas yang dialihkan ke bentuk digital dan disimpan di Arpus adalah dokumen berharga seperti sertipikat tanah, STNK, BPKB, dan lainnya.
Baca juga: Duh, Seribuan Hektare Sawah di Klaten Terendam Banjir
Kepala Dinas Arpus Klaten, Syahruna, menerangkan Titip Bandaku terinspirasi dari keadaan Klaten sebagai salah satu kabupaten rawan bencana. Salah satunya erupsi Gunung Merapi. Saat erupsi Merapi 2010 silam, sejumlah dokumen penting milik warga yang tinggal di KRB III erupsi Merapi rusak dan hilang lantaran terdampak erupsi."Inovasi ini mendapat sambutan baik masyarakat. Beberapa desa di lereng Merapi seperti Balerante dan Sidorejo sudah kami sambangi. Ribuan arsip warga Merapi sudah kami alih digital. Ke depan sesuai pesan Bupati Klaten inovasi Titip Bandaku akan kami sempurnakan dan diaplikasikan di desa-desa lain di Klaten, " jelas Syahruna, berdasarkan rilis yang diterima Esposin.
Baca juga: Kunjungi Korban Banjir Pesu, Bupati Klaten Sri Mulyani Bantu Bersih-Bersih Rumah
"Terus semangat arsiparis Klaten untuk bekerja dan berkarya. Semoga inovasi ini bermanfaat bagi masyarakat Klaten. Tolong inovasi ini terus dikembangkan dan dikenalkan agar masyarakat bisa mengakses. Arsip berharga masyarakat lebih banyak yang bisa diselamatkan tidak saja di desa-desa rawan bencana," kata Sri Mulyani.