Langganan

Tingkatkan Nilai Jual Susu, Ibu-ibu di Candigatak Boyolali Latihan Buat Yoghurt

by Nimatul Faizah  - Espos.id Solopos  -  Senin, 30 September 2024 - 08:38 WIB

ESPOS.ID - Ibu-ibu berlatih membuat yoghurt untuk meningkatkan nilai jual susu di Candigatak, Cepogo, Boyolali, Minggu (29/9/2024). (Solopos/Ni'matul Faizah)

Esposin, BOYOLALI – Seratusan ibu-ibu di Desa Candigatak, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, ramai-ramai berkumpul di halaman salah satu rumah wilayah setempat, Minggu (29/9/2024). Mereka berlatih membuat yoghurt berbagai rasa buah dengan bahan dasar susu.

Kepala Desa (Kades) Candigatak, Sabar, menyampaikan kegiatan tersebut digelar untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Pelatihan digelar selama dua hari yaitu Sabtu-Minggu (28-29/9/2024).

Advertisement

Hari pertama diisi tentang demo pembuatan yoghurt sampai pembuatannya. Lalu, pada hari kedua diisi dengan pembuatan yoghurt berbagai rasa.

“Kami memilih berlatih membuat yogurt karena sesuai dengan program Pak Prabowo [presiden terpilih] kan ada makan gratis. Salah satu bahannya kan susu, nah kami mengambil pelatihan yoghurt karena mengingat program dari Pak Prabowo,” kata dia saat ditemui di lokasi, Minggu.

Advertisement

“Kami memilih berlatih membuat yogurt karena sesuai dengan program Pak Prabowo [presiden terpilih] kan ada makan gratis. Salah satu bahannya kan susu, nah kami mengambil pelatihan yoghurt karena mengingat program dari Pak Prabowo,” kata dia saat ditemui di lokasi, Minggu.

Selain itu, Sabar mengatakan pelatihan pembuatan yoghurt dipilih karena mayoritas penduduk Candigatak memiliki sapi perah penghasil susu. Dalam sehari, Sabar menyebut produksi susu di desanya ada 2.000 liter per hari.

Selama ini, peternak sapi perah sebatas menjual susu di koperasi. Sehingga dibutuhkan cara untuk meningkatkan nilai jual dari peternak sehingga dibuat yoghurt.

Advertisement

“Langkah ke depan, akan kami buatkan UMKM khusus di Candigatak. Agar nanti yoghurt bisa menjadi ikon di Candigatak. Kelompok masyarakat ini rencananya juga akan kami kerjasamakan dengan Bumdes,” kata dia.

Selanjutnya, Sabar menjelaskan pelatihan pembuatan yoghurt langsung diisi oleh profesor dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Ia menjelaskan di Jawa Tengah hanya Boyolali yang menjadi lokasi pelatihan dari Unair Surabaya.

Sementara itu, pelatih pembuatan minuman kesehatan yoghurt dari Fakultas Farmasi Unair, Prof Sudjarwo, menyampaikan kegiatan pelatihan tersebut dilaksanakan dalam rangka Dies Natalis ke-61 Universitas Airlangga.

Advertisement

Kegiatan tersebut sebagai wujud salah satu tri dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian masyarakat.

Ia menjelaskan nilai jual susu sapi perah sekitar Rp7.000 per liter. Namun, ketika diolah menjadi yoghurt, nilai ekonomi susu bisa naik menjadi 18.000-33.000.

“Mudah-mudahan Desa Candigatak menjadi rekognisi produk yoghurt di Boyolali. Dipilih membuat yoghurt karena pembuatannya mudah. Ibu rumah tangga bisa membuat dengan alat dapur, sehingga ketika ibu-ibu berkumpul nantinya bisa produktif dengan membuat yoghurt,” kata dia.

Advertisement

Sudjarwo mengatakan cara pembuatan yoghurt dimulai dengan memanaskan susu sapi atau pasteurisasi di suhu 45-50 derajat Celsius.

Kemudian, ditambahkan bibit yoghurt, untuk 1.000 mililiter susu diberikan lima sendok makan dan diaduk. Lalu didiamkan selama 8-24 jam dan jadilah yoghurt.

Setelah itu bisa ditambahkan rasa dengan buah dengan cara diblender. Ia mengatakan produk yoghurt dapat bertahan selama enam bulan di dalam freezer.

Setelah selesai pelatihan, ia mengatakan bakal melakukan evaluasi dan berharap ada tindak lanjut supaya menjadi desa binaan.

Sementara itu, salah satu peserta pelatihan asal Tegalarum, Candigatak, Sri Gunarti, 60, merasa senang dengan adanya kegiatan tersebut. Ia bisa menambah ilmu dengan pelatihan tersebut.

Sri mengaku sebelumnya belum pernah membuat yoghurt karena merasa produk olahan susu susah dibuat. Namun, ternyata saat mencoba membuatnya, ia mengaku mudah.

“Dibuat ternyata mudah karena semua ibu-ibu yang membuat bisa dan berhasil. Kalau kami biasanya juga hanya dijual susu segar. Semoga ini bisa menambah ilmu ibu-ibu untuk ide UMKM untuk menambah pendapatan,” kata dia.

Advertisement
Rohmah Ermawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif