Langganan

Tiap Tahun, Ratusan Warga Wonogiri Pergi Keluar Negeri demi Menjemput Rezeki - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Muhammad Diky Praditia  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 25 Juli 2024 - 16:27 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi tenaga kerja Indonesia atau TKI. (Solopos-dok.)

Esposin, WONOGIRI -- Setiap tahun, ratusan warga Wonogiri pergi keluar negeri untuk menjadi pekerja migran. Bayaran tinggi menjadi alasan mereka memilih bekerja di luar negeri meski harus meninggalkan keluarga di kampung halaman dalam waktu lama.

Kepala Bidang Pelatihan Produktivitas Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerperin) Wonogiri, Joko Pramono, mengatakan jumlah pekerja migran dari Wonogiri setiap tahun mencapai ratusan orang.

Advertisement

Malaysia menjadi negara paling banyak didatangi pekerja migran dari kabupaten ini dibandingkan negara lain. Berdasarkan catatan Esposin dari Disnaker Perindustrian, pada 2017-2022, jumlah pekerja migran asal Wonogiri yang bekerja di Malaysia sebanyak 1.309 orang.

Joko menyebutkan pekerja migran asal Wonogiri di Malaysia mayoritas bekerja di sektor formal. Mereka bekerja di perusahaan manufaktur peralatan elektronik dan onderdil kendaraan. Minim sekali pekerja migran asal Wonogiri di Malaysia yang bekerja di sektor informal.

Advertisement

Joko menyebutkan pekerja migran asal Wonogiri di Malaysia mayoritas bekerja di sektor formal. Mereka bekerja di perusahaan manufaktur peralatan elektronik dan onderdil kendaraan. Minim sekali pekerja migran asal Wonogiri di Malaysia yang bekerja di sektor informal.

Meski tak menyebutkan jumlah pastinya, Taiwan dan Hongkong menjadi negara dengan jumlah pekerja migran asal Wonogiri terbanyak lainnya. Berbeda dengan Malaysia, pekerja migran asal Wonogiri di kedua negara itu justru lebih banyak yang bekerja di sektor informal. Banyak dari mereka yang menjadi pekerja domestik rumah tangga.

Joko menjelaskan warga Wonogiri yang bekerja di Malaysia kebanyakan merupakan lulusan SMK. Mereka ikut program penyaluran tenaga kerja dari perusahaan-perusahaan yang sudah bekerja sama dengan sekolah. Sementara untuk warga Wonogiri yang bekerja di Hongkong atau Taiwan rata-rata berpendidikan dasar atau menengah pertama.

Advertisement

Kemudian pada 2022 sebanyak 80 orang berangkat keluar negeri untuk bekerja. Jumlah pekerja migran asal Wonogiri yang berangkat keluar negeri kembali meningkat menjadi 343 orang pada 2023. Sementara itu, sepanjang Januari-Juni 2024, tercatat ada 194 orang Wonogiri yang berangkat kerja ke luar negeri.

Selama masa pendemi Covid-19, pemberangkatan pekerja migran minim karena ada pembatasan dari masing-masing negara tujuan. Di sisi lain, Pemerintah Indonesia juga membatasi pemberangkatan pekerja migran saat itu.

Pengantar Kerja Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakerperin Wonogiri, Swari Hadiningsih, menyampaikan pekerja migran yang tercatat itu adalah tenaga kerja yang disalurkan atau bekerja di perusahaan-perusahan resmi.

Advertisement

Mereka memilih bekerja di luar negeri karena menilai upah yang didapatkan lebih tinggi ketimbang bekerja di dalam negeri. Informasi yang dihimpun Esposin, gaji pokok pekerja migran pada sektor formal di Malaysia sekitar RM1.500/bulan atau sekitar Rp5 juta/bulan.

Itu belum termasuk uang lembur. Mereka juga mendapatkan fasilitas makan gratis satu kali setiap satu sif. Perusahaan menyediakan mes khusus bagi para tenaga kerja. Selain itu, perusahaan juga menyediakan transportasi untuk antar jemput dari mes ke tempat kerja dan sebaliknya.

”Hanya, kadang mereka yang jadi pekerja migran itu awalnya ditawari calo. Jadi biaya pemberangkatannya mahal. Padahal mereka bisa langsung ke perusahaan penyalur. Atau paling aman ke kantor kami dulu, nanti kami arahkan ke perusahaan-perusahaan,” ujar Swari.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif