Esposin, WONOGIRI -- Operasi Patuh Candi 2024 yang dilaksanakan Satlantas Polres Wonogiri sudah berlangsung selama sembilan hari dari total dua pekan yang direncanakan, 15-28 Juli 2024. Dalam waktu sembilan yang sudah berjalan atau hingga Rabu (24/7/2024), Satlantas menjaring 1.154 pelanggar lalu lintas.
Seribuan pelanggaran itu tertangkap atau terekam kamera electronic traffic law and enforcement atau ETLE. Kasatlantas Polres Wonogiri, AKP Edy Prasetyo, mengatakan pelanggaran itu paling banyak pengendara sepeda motor yang tidak memakai helm. Mereka tertangkap kamera ETLE mobile dan statis.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Polisi sudah mengirimkan surat tilang kepada 1.041 pelanggar. Selain penindakan pelanggaran, Satlantas juga memberikan teguran kepada 480 pengendara atau pengemudi kendaraan bermotor yang berpotensi melanggar peraturan lalu lintas.
Sementara itu, dalam sembilan hari operasi berjalan, ada 11 kejadian kecelakaan lalu lintas. Dari kejadian itu, 15 orang menjadi korban. Mereka mengalami luka ringan. Kerugian materiel dari kecelakaan itu sekitar Rp12 juta.
“Di Wonogiri masih banyak ditemukan pengendara sepeda motor yang tidak memakai helm. Ini yang sering kami temukan,” kata Edy saat dihubungi Esposin, Rabu (24/7/2024).
Edy melanjutkan dalam Operasi Patuh Candi 2024 ini, Satlantas Polres Wonogiri lebih mengedepankan edukasi pengendara soal keselamatan lalu lintas. Penindakan pelanggaran pun diutamakan menggunakan ETLE.
Sebelumnya, Kabag Ops Polres Wonogiri Kompol Agus Syamsudin mengatakan ada beberapa target prioritas operasi Patuh Candi 2024 ini seperti pemakaian helm yang tidak berstandar nasional Indonesia (SNI), berkendara melawan arus lalu lintas, menggunakan HP saat berkendara.
Kemudian berkendara di bawah pengaruh alkohol maupun narkoba, melaju melebihi batas kecepatan, pengendara di bawah umur, kendaraan tidak sesuai spesifikasi teknis, dan balap liar.
“Operasi patuh ini sudah rutin kami laksanakan. Fokus kami adalah bagaimana upaya dan langkah untuk menciptakan Kamseltibcar Lantas yang kondusif guna mencegah fatalitas kecelakaan lalu lintas," kata Agus.
Meski sudah kerap dilakukan, dia meminta agar kegiatan itu tidak hanya sebatas rutinitas seperti hari-hari biasa. Harus ada pembeda agar target dan tujuan dari operasi ini dapat tercapai secara maksimal.
Menurutnya, petugas yang tergabung dalam Satgas Preemtif harus lebih kreatif. Sosialisasi tidak hanya mengggunakan metode ceramah semata. Tetapi juga bisa memanfaatkan teknologi yang ada.
Materi yang disampaikan bisa berupa konten audio visual sehingga lebih variatif, interaktif, dan menarik. Dengan begitu pesan yang disampaikan bisa lebih mudah diterima.