by Taufiq Sidik Prakoso - Espos.id Solopos - Sabtu, 21 September 2024 - 10:37 WIB
Esposin, KLATEN – Warga Desa Demakijo, Kecamatan Karangnongko, Klaten, menggelar kirab budaya, Jumat (20/9/2024) sore. Dalam kirab budaya itu, warga memperebutkan gunungan berisi 3 kuintal beras.
Kirab budaya diikuti warga 16 RT di Demakijo. Mereka berjalan dari Tugu Tani melintas di jalan raya Klaten-Karangnongko hingga di depan kantor Desa Demakijo.
Masing-masing RT unjuk gigi tampil dengan aneka kesenian, kostum, hingga ogoh-ogoh mulai bentuk burung, gajah, naga, serta petani. Selain itu, warga membawa gunungan hasil bumi.
Ada delapan gunungan yang dibawa berisi aneka sayur mayur dan buah-buahan serta aneka jajanan. Ada satu gunungan berisi beras Rojolele Srinuk, varietas beras khas Klaten yang sudah dikemas dalam kantong-kantong plastik.
Ada delapan gunungan yang dibawa berisi aneka sayur mayur dan buah-buahan serta aneka jajanan. Ada satu gunungan berisi beras Rojolele Srinuk, varietas beras khas Klaten yang sudah dikemas dalam kantong-kantong plastik.
Total berat beras sekitar 3 kuintal yang dikemas dalam plastik ukuran setengah kilogram.
Seusai masing-masing kelompok masyarakat tampil, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan doa bersama. Selang beberapa saat, isi gunungan diperebutkan warga.
Sayang, beberapa kantong beras sobek saat ditarik atau dilempar hingga sebagian isinya berhamburan. Tak sampai semenit, isi gunungan ludes. Sementara, gunungan berisi beras ludes dalam rentang satu menit.
Kepala Desa Demakijo, Ery Karyatno, mengungkapkan kirab budaya itu menjadi agenda tahunan. Namun, selama tiga tahun kegiatan itu absen digelar karena pandemi Covid-19 dan baru diadakan lagi tahun ini.
Kirab budaya digelar sebagai ungkapan syukur warga atas melimpahnya hasil pertanian.
“Tujuan dari kegiatan ini sebagai bentuk terima kasih kepada masyarakat dan yang paling utama sebagai ungkapan terima kasih kepada Tuhan. Alhamdulillah hasil pertanian tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” jelas Ery.
Ery mengungkapkan hasil bumi yang dibawa dalam delapan gunungan merupakan hasil panen warga setempat. Termasuk gunungan beras Rojolele Srinuk yang diperebutkan warga.
“Semua isi gunungan merupakan hasil pertanian warga Demakijo dan tidak ada yang beli baik beras maupun sayur mayur,” kata Ery.
Sesuai tema yang diusung yakni Gemah Ripah Loh Jinawi, Ery berharap hasil pertanian di Demakijo terus melimpah. “Sektor pertanian menjadi andalan kami dan harapannya kami bisa swasembada pangan,” kata Ery.
Salah satu warga Demakijo, Umi, 30, mendapatkan sayur mayur dan dua kantong beras setelah kepayahan ikut rebutan. “Dapatnya susah, sampai tumpah-tumpah semuanya. Alhamdulillah dapat dua kantong. Rencana mau dimasak,” kata Umi.