Langganan

Siswa SMA Trensains Muhammadiyah Juarai Duta Genre Sragen 2024, Ini Kisahnya - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Tri Rahayu  - Espos.id Solopos  -  Rabu, 10 Juli 2024 - 10:24 WIB

ESPOS.ID - Rafi Zahid Santoso, siswa SMA Trensains Muhammadiyah Sragen, terpilih menjadi juara I dalam Grand Final Duta Generasi Berencana (Genre) Sragen 2024. (stimewa/SMA Trensains Muhammadiyah Sragen)

Esposin, SRAGEN—Rafi Zahid Santoso, siswa SMA Trensains Muhammadiyah Sragen, tidak menyangka terpilih menjadi juara I dalam Grand Final Duta Generasi Berencana (Genre) Sragen 2024 di Pendapa Sumonegaran Sragen, Sabtu (6/7/2024) malam lalu.

Rafi yang semula tidak tahu apa-apa tentang Duta Genre kini telah memiliki Program Rafi Informasi Sebaya (Rafiya).

Advertisement

Siswa Kelas XII SMA Pesantren Sains (Trensains) Muhammadiyah Sragen tersebut berkisah kepada Esposin tentang perjalanannya meniti prestasi Duta Genre, Rabu (10/7/2024). Rafi bakal mewakili Sragen dalam seleksi Duta Genre tingkat Jawa Tengah pada 2024 ini pula.

“Awalnya saya tidak tahu Genre itu apa. Saat itu saya disarankan ustaz saya untuk mendaftar. Apa itu Genre supaya mencari tahu sendiri. Akhirnya saya memberanikan diri mendaftar lewat penanggung jawab lomba di sekolah,” ujar Rafi, baru-baru ini.

Advertisement

“Awalnya saya tidak tahu Genre itu apa. Saat itu saya disarankan ustaz saya untuk mendaftar. Apa itu Genre supaya mencari tahu sendiri. Akhirnya saya memberanikan diri mendaftar lewat penanggung jawab lomba di sekolah,” ujar Rafi, baru-baru ini.

Remaja yang tinggal di Dukuh Masaran RT 032, Desa Masaran, Kecamatan Masaran, Sragen, itu harus izin sehari untuk tidak ikut ujian sekolah bersama temannya, Fajrin Ahmad Habibi. Mereka mendaftar ke panitia Duta Genre 2024 Kabupaten Sragen.

Sebelum mendaftar, Rafi belajar tentang Genre dari buku himpunan BKKBN. Ia juga latihan bakat dan latihan wawancara.

Advertisement

Saat itu tepat pada 9 Juni 2024 diumumkan nama 16 pasang calon Duta Genre harus mengikuti pembekalan di Sragen. Setelah itu, 32 orang atau 16 pasang calon Duta Genre mengikuti masa karantina dan setiap Sabtu-Minggu mendapatkan pembekalan.

Pada 29 Juni 2024, ada penampilan bakat yang disaksikan banyak orang. “Saat itu saya menyanyi dan Alhamdulillah lancar. Kemudian pada Jumat (5/7/2024), gladi bersih untuk malam grand final,” katanya.

Rafi sudah menyiapkan diri secara maksimal untuk malam grand final itu. Ada tim juri independen yang menilai semua penampilan calon Duta Genre Sragen.

Advertisement

Selain itu, ada pernyataan atau gagasan dari pertanyaan yang tidak bisa ditebak. Rafi mengatakan banyak pertanyaan yang dilontarkan juri, seperti bagaimana aksi kalau terpilih menjadi juara Duta Genre dan seterusnya.

“Pengumuman delapan besar, nama saya masuk lagi. Saat itu kami diminta memilih pertanyaan sendiri dalam kotak pertanyaan. Syukurnya jawaban saya lancar. Pada pengumuman empat besar, nama saya masuk lagi. Semakin tambah degdegan. Saat itu pertanyaannya sama tetapi saat ada yang menjawab yang lain ditutupi telinganya dengan headphone. Ada jawaban saya yang kurang lancar sebenarnya. Jadi saya tidak yakin dapat juara,” jelasnya.

Rafi melanjutkan kemudian diumumkan juara-juaranya, seperti juara berbakat, juara influencer, juara persahabatan, juara kepribadian, juara harapan 3, harapan 2, dan harapan 1.

Advertisement

Semua itu tidak ada nama Rafi. Hingga akhirnya menyisakan pengumuman juara I. “Tiba-tiba saya mendapat kalung slempang dari belakang yang ternyata terpilih menjadi juara I. Ini menjadi kejutan. Saya tidak menyangka bisa menang,” katanya.

Setelah menjadi juara I, Rafi sudah memiliki program aksi, yakni Rafi Informasi Sebaya. Dia menjelaskan program itu merupakan kegiatan edukasi remaja Sragen mengenai delapan subtansi Genre, yaitu pendewasaan usia perkawinan, delapan fungsi keluarga, masalah HIV/AID, life skill, advokasi, gender, seks bebas, dan napza.

“Saya menilai remaja di Sragen masih kurang mendapatkan informasi pencegahan tentang delapan subtansi genre. Semua itu ternyata ada dampaknya. Untuk mengurangi dampak, maka program itu digulirkan dengan metode sosialisasi ke kelompok masyarakat,” jelas putra bungsu dari pasangan Joko Santoso dan Herika Widyastuti itu.

Dia menjelaskan para Duta Genre Sragen mendatangi ke pertemuan-pertemuan warga, seperti karang taruna, pertemuan RT, dan sejenisnya untuk sosialisasi pencegahan delapan subtansi Genre itu.

Advertisement
Rohmah Ermawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif