by Taufiq Sidik Prakoso - Espos.id Solopos - Minggu, 31 Oktober 2021 - 17:12 WIB
Esposin, KLATEN – Sebanyak 55 pohon anggrek Gunung Merapi Vanda tricolor dikembalikan ke alam atau relokasi di kawasan lereng Gunung Merapi wilayah Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten. Puluhan anggrek yang menjadi salah satu spesies anggrek endemik Merapi itu dari hasil penyerahan masyarakat.
sebagai bentuk apresiasi atas peran warga mendukung upaya pelestarian alam, Dirjen KSDAE Kementerian LHK memberikan tujuh piagam penghargaan. Piagam itu diberikan kepada kelompok atau warga yang sukarela peduli terhadap konservasi sumber daya alam terutama tanaman anggrek asli Merapi.
Kelompok yang menerima penghargaan adalah kelompok masyarakat Dukuh Pajegan, Dukuh Canguk, Dukuh Grintingan, Dukuh Gedongijo, Dukuh Sumur, Dukuh Girpasang, Dukuh Jamuran yang semuanya berada di Desa Tegalmulyo. Selain itu, ada piagam penghargaa yang diberikan kepada kelompok Tani Karya Manunggal, kelompok pengembangan biogas ternak skala rumah tangga di Desa Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali.
Baca Juga: Ini Spesifikasi Jembatan Gantung Girpasang yang Bisa untuk Uji Nyali
Relokasi dilakukan pada Jumat-Sabtu (29-30/10/2021). Relokasi anggrek ke alam di lereng Merapi pada Sabtu dilakukan bersamaan rangkaiankegiatan diskusi rembug desa di Joglo Sapuangin Coffee and Farm, Desa Tegalmulyo.
Diskusi itu dipimpin Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Wiratno, dan Bupati Klaten, Sri Mulyani. Kegiatan dihadiri pemerintah tingkat desa sekitar serta pemerhati konservasi anggrek.
Sebelumnya diberitakan, berdasarkan keterangan rilis yang diterima Esposin, sebanyak 55 anggrek Vanda tricolor itu diserahkan warga secara sukarela untuk dikembalikan ke alam di lereng Gunung Merapi. Pada Jumat (29/10/2021), sebanyak 51 anggrek Vanda tricolor direlokasi pada tebing blok Ngangringan, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang. Sementara, empat anggrek Vanda tricolor direlokasi pada Sabtu (30/10/2021).
“Relokasi Vanda tricolor melibatkan personel yang mumpuni dari SAR Klaten dan Mapala Silvagama UGM karena harus memanjat tebing untuk meletakkan anggrek,” kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Karyadi.
Baca Juga: Jadi Jutawan karena Tol, Puluhan Penerima PKH Klaten Bakal Dicoret
Salah satu petugas TNGM di sektor Kemalang, Sarjino, mengatakan sebelumnya warga sering mengambil anggrek Vanda tricolor di kawasan lereng Merapi menyusul saking banyaknya anggrek tersebut.
Setelah mengetahui arti penting keberadaan anggrek tersebut untuk dikembangkan di habitat aslinya,warga berbondong-bondong menyerahkan anggrek yang menjadi salah satu spesies anggrek endemik Merapi.
Soal jumlah anggrek yang sudah dikembalikan ke alam lereng Merapi di wilayah Klaten, Sarjino tak tahu persis lantaran saking banyaknya yang sudah dikembalikan. “Pertama ada 20 anggrek kemudian berlanjut sekitar 60 anggrek berikutnya 13 anggrek dan bersamaan dengan kegiatan di Sapuangin, Tegalmulyo ada pengembalian 110 anggrek disusul kemarin ada 55 anggrek. Itu yang terdata, belum lainnya. Artinya sudah banyak sekali,” kata Sarjino.
Konverasi anggrek Merapi bakal terus dilakukan. Tak hanya Vanda tricolor, jenis anggrek Merapi bervariasi dan hingga kini bakal terus dikembalikan ke habitat aslinya yakni di lereng Merapi.