by Aris Munandar - Espos.id Solopos - Sabtu, 4 September 2021 - 13:58 WIB
Esposin,WONOGIRI--Kecelakaan antara mobil pikap dengan sepeda motor terjadi di Jalan Raya Ngadirojo-Sidoharjo, tepatnya di Dusun Jatirejo RT 001/RW 007, Desa Ngadirojo Kidul, Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri, Jumat (3/9/2021), pukul 14.20 WIB.
Mobil pikap Suzuki Futura berpelat nomor AD 1772 MI dikemudikan oleh Tugino, 38, warga Dusun Sambeng, Desa Widoro, Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri.
Sedangkan sepeda motor Suzuki Smash dengan pelat nomor AD 2554 GH dikendarai oleh Supriyanto, warga Dusun Gablok, Desa Sedayu, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri.
"Meski kondisi sepeda motor remek [rusak parah], tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu," kata Kasatlantas Polres Wonogiri, AKP Marwanto saat dihubungi Esposin, Sabtu (4/9/2021).
"Meski kondisi sepeda motor remek [rusak parah], tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu," kata Kasatlantas Polres Wonogiri, AKP Marwanto saat dihubungi Esposin, Sabtu (4/9/2021).
Baca Juga: Pemkab Wonogiri Tarik Sarpras Tempat Isolasi Terpusat Gedung PGRI, Bakal Ditutup?
Ia mengatakan, kecelakaan itu bermula saat mobil pikap melaju dari arah timur (Kecamatan Sidoharjo) menuju barat (Kecamatan Ngadirojo). Setelah sampai di lokasi kejadian atau TKP, mobil pikap itu mendahului mobil yang tidak dikenal.
"Pengendara sepeda motor mengalami luka bagian tangan kiri. Saat ini dirawat di rumah sakit. Kalau sopir pick up tidak apa-apa. Di bawa pulang ke rumah," ungkap dia.
Di sisi lain, Marwanto menyoroti keterlibatan truk dalam beberapa kasus kecelakaan di Wonogiri. Sebab, beberapa korban dinyatakan meninggal dunia. Sehingga hal itu harus menjadi perhatian khusus.
"Belum lama ini ada tujuh kecelakaan yang melibatkan truk. Tiga kejadian memakan korban jiwa. Sebagian besar karena human eror. Seperti kurang menjaga jarak," ungkap dia.
Baca Juga: Pengendara Motor Meninggal seusai Tabrakan dengan Pikap di Sidoharjo Wonogiri
Solusi yang ditawarkan, kata dia, truk diwacanakan tidak boleh melintas di kawasan perkotaan atau jalan protokol. Berdasarkan informasi yang ia dapat dari Dinas Perhubungan Wonogiri, Jalan Lingkar Kota (JLK) bisa menjadi jalur angkutan berat.
"Mungkin kendaraan berat bisa dialihkan ke sana [JLK]. Tapi menunggu perkembangan karena saat ini JLK belum bisa digunakan untuk pengalihan kendaraan bermuatan berat. Belum lampu penerangan jalan umum (PJU) juga. Kami cari pencegahan laka dan evaluasi," kata Marwanto.
Berdasarkan data yang dimiliki Satlantas Polres Wonogiri, mulai Juli-Agustus ada 115 kejadian kecelakaan yang didominasi kendaraan roda dua. Dalam kejadian itu 126 orang mengalami luka ringan dan 10 orang meninggal dunia. Kerugian yang ditimbulkan mencapai Rp52,6 juta.