by Ichsan Kholif Rahman - Espos.id Solopos - Kamis, 16 Juli 2020 - 14:58 WIB
Esposin, SOLO -- Toko bahan kimia milik PT Brataco Chemika atau Bratachem di Jl Radjiman, Laweyan, Solo, baru saja restock barang senilai kurang lebih Rp1,5 miliar sebelum terbakar pada Rabu (15/7/2020) malam.
Sementara itu, olah tempat kejadian perkara (TKP) yang sempat terhenti lantaran api kembali menyala akhirnya bisa dilakukan kembali. Olah TKP di gudang penyimpanan sekaligus toko yang direncanakan Kamis (16/7/2020) pukul 10.00 WIB sempat ditunda beberapa jam.
Hal itu menyusul ditemukannya titik api saat tim Labfor Mabes Polri Cabang Semarang masuk ke lokasi kebakaran. Kapolsek Laweyan AKP Ismanto Yuwono mewakili Kapolresta Solo Kombes Pol Andy Rifai saat dijumpai wartawan mengatakan Tim Labfor kembali melanjutkan olah TKP pada pukul 13.30 WIB.
Solo Tambah 29 Kasus Baru Positif Covid-19, Kumulatif Jadi 100 Orang!
Solo Tambah 29 Kasus Baru Positif Covid-19, Kumulatif Jadi 100 Orang!
Hal itu menunggu proses pemadaman tim Dinas Pemadam Kebakaran Kota Solo datang dan memadamkan titik api di toko Bratachem yang terbakar malam sebelumnya.
"Kami bersama Labfor Semarang, dipimpin Kompol Totok. Kami belum bisa memastikan dugaan awal penyebab kebakaran karena ini masih berlangsung," papar dia.
Ia menyebut berdasarkan keterangan pengelola toko, dua hari sebelum terbakar, Toko Bratachem Solo baru sama menerima kiriman persediaan bahan kimia. Nilainya diprediksi mencapai Rp 1,5 miliar.
"Kalau gedung sebagian saja terbakar di bagian dalam. Tapi bahan kimia hampir seluruhnya ludes terbakar," imbuh Ismanto.
Sementara itu, Kasi Evakuasi dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Solo, Suharyanto, mengatakan pada Rabu (15/7/2020) malam sebetulnya pemadaman sudah selesai. Namun, saat Tim Labfor masuk ke TKP pada Kamis pagi terdengar suara-suara ledakan.
Lagi, 3 Puskesmas di Sukoharjo Ditutup karena Nakes Positif Covid-19
Ia menyebut ledakan di toko Bratachem Solo yang terbakar malam sebelumnya itu berasal dari kapur yang terkena air. "Hari ini kami lakukan pendinginan lagi. Informasi dari pengelola gedung sempat muncul api kecil lagi, tetapi itu tidak membahayakan," papar dia.
Ia menyebut bahan kimia itu jika berada dalam panas yang cukup akan menimbulkan api tanpa perlu percikan. Ia menjelaskan pada sebelah pojok gedung sebelah kanan terdapat cairan alkohol. Bahan itu cukup sulit untuk dipadamkan dengan air.
"Kalau kemarin kami tambahkan foam supaya api cepat padam," imbuh Suharyanto.