by Wahyu Prakoso - Espos.id Solopos - Rabu, 23 Maret 2022 - 14:50 WIB
Esposin, SOLO--Prodia yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang layanan kesehatan nyatanya turut terhantam pandemi Covid-19. Dampak yang dihadapi berupa rantai pasokan yang terbatas, perilaku konsumen/pasien berubah, dan perubahan regulasi dari pemerintah.
Hal itu membuat pertumbuhan pendapatan Prodia turun di awal pandemi Covid-19. Namun, Prodia melakukan akselerasi dengan layanan telemedicine setelah mendengarkan suara pelanggan.
Baca Juga: SBBI 2022: Pelajari Karakter Masyarakat untuk Layanan Lebih Prima
Kerja keras Prodia berhasil mendapatkan penghargaan Solo Best Brand and Innovation-Indonesia Most Accelerate Brand (SBBI-IMAB) Awards 2022 kategori Laboratorium Diagnostik di Lorin Solo Hotel, Rabu (23/3/2022).
Kisah kondisi Prodia di awal pandemi Covid-19 sampai berakselerasi disampaikan Regional Head Central Java Region, M. Diah Fibriani pada Sharing Session kepada para tamu di Lorin Hotel Solo. Dia menjelaskan Prodia berhasil meraih penghargaan SBBI delapan kali secara berturut-turut.
“Ada perubahan perilaku pelanggan, mereka khawatir datang ke fasilitas pelayanan kesehatan lalu berdiam diri di rumah untuk menghindari kontak fisik dengan orang lain,” kata dia.
Baca Juga: SBBI 2022: Ini Dia Jawara SBBI-IMAB 2022
Diah mengatakan Prodia merespons pandemi Covid-19 dengan mendengarkan suara konsumen dan mendapati para konsumen sebenarnya membutuhkan layanan kesehatan. Prodia memberikan layanan kesehatan jarak jauh atau telemedicine dan melakukan pengambilan darah ke rumah pasien.
“Kami menanggapi kekhawatiran para pelanggan dengan melakukan perbaikan layanan, kebersihan, kenyamanan, dan meningkatkan keselamatan bagi pelanggan serta karyawan Prodia,” paparnya.
Baca Juga: Dari Solo, Melalui SBBI 2022 Menjadi Momentum Pulih Lebih Cepat
Menurut dia, mengembangkan layanan terkait Covid-19, antara lain polymerase chain reaction (PCR). Prodia telah memiliki strategi digital dan digital road map bisnis sebelum adanya pandemi Covid-19 tinggal melakukan akselerasi begitu pandemi.
“Pada 2021 Prodia mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan 41,58% dan pertumbuhan net profit [laba bersih] sebanyak 131,3%,” jelas dia.