Langganan

Peringati HUT 272 Tahun, Warga Sumberejo Sragen Gelar Kirab Budaya - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Tri Rahayu  - Espos.id Solopos  -  Sabtu, 21 September 2024 - 15:15 WIB

ESPOS.ID - Seorang anak melihat dua gunungan besar berukuran tinggi 2 meter di lokasi peringatan HUT ke-272 Sumburejo, Sragen, Sabtu (21/9/2024). (Istimewa)

Esposin, SRAGEN—Seribuan warga Desa Sumberejo, Kecamatan Mondokan, Sragen, menggelar serangkaian peringatan dan perayaan Hari Jadi ke-272, di antaranya kirab budaya, pertunjukan reog, ketoprak, jalan sehat, hingga lomba-lomba untuk pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK), dan sekolah dasar (SD).

Rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-272 itu dimulai dengan malam tirakatan yang dihelat di Punden Sentana, Jumat (20/9/2024) malam. Kemudian perangkat desa dan warga desa menggelar kirab budaya dari Punden Sentana, ke Sumur Gondok, hingga ke Balai Desa Sumberejo yang terletak di Jalan Solo-Purwodadi, Sabtu (21/9/2024).

Advertisement

Kirab budaya yang cukup sakral itu diikuti Kepala Desa Sumberejo Sentot Nugroho yang berjalan mengenakan pakaian beskap dan membawa tumbak asli peninggalan leluhur Desa Sumberejo.

Dari arah yang berbeda, ratusan warga berjalan dengan membawa dua buah gunungan besar setinggi 2 meter dari Dukuh Brujulan ke lokasi panggung, yakni di alan Karaban-Jati, tepatnya di depan Rumah Sekrestaris Desa Sumberejo, Agung Pranoto. Para warga berjalan dengan konsep seperti karnaval yang mewakili seluruh rukun tetangga (RT) se-Desa Sumberejo. Dalam serangkaian kegiatan itu ada hadiah doorprize seekor kambing yang diberikan kepada warga yang beruntung dalam undian. Selain itu masih ada hadiah hiburan menarik, seperti kipas angina, blender, dispenser, dan kompor gas.

Kepala Desa Sumberejo, Mondokan, Sragen, Sentot Nugroho, kepada Solopos, Sabtu siang, menjelaskan total peserta yang terlibat dalam kirab budaya itu mencapai 1.500 orang dari dua rute yang berbeda. Dia menjelaskan kirab budaya sakral dari Punden Sentana menuju Balai Desa Sumberejo yang diikuti kepada desa dan perangkat desa dengan membawa tumbak desa dan tumpeng sebanyak enam buah.

Advertisement

“Saya mengenakan pakaian beskap. Demikian pula para perangkat desa dan anggota BPD [Badan Permusyawaratan Desa] juga memakai pakaian bescap. Ada perubahan rute jalannya karena ada orang meninggal dunia di belakang Balai Desa. Jadi rute barunya dari Sentana, Sumur Gondok, dan langsung ke balai desa,” jelasnya.

Sentot menyampaikan ini rangkaian perayaan dan peringatan Hari Jadi Desa untuk kali pertama setelah desa menemukan hari jadi sendiri lewat kajian sejarah. Dia menyampaikan HUT ke-272 ini merupakan hari jadi yang tua. Konsep kirabnya, ujar dia, bertujuan untuk napas tilas jejak leluhur.

“Evaluasainya memang kurang di persiapan sehingga kurang maksimal. Maklum ini kirap tahun pertama dan anggaran terbatas. Tahun lalu tidak ada kirab seperti ini,” ujar Sentot.

Advertisement

Dia menjelaskan rangkaian acara berikutnya berupa ketoprak pada Sabtu malam. Momentum hiburan itu, kata dia, merupakan malam puncak Hari Jadi Sumberejo. Dia mengatakan Pemdes Sumberejo mengundang grup kesenian ketoprak dan reog dari Kabupaten Grobogan, Jawa Timur.

“Kami mengambil lakon Maling Kopo, Maling Kentiri, Nyantri Dengan Ki Ageng Ngerang yang dimainkan oleh grup ketoprak Wahyu Budoyo dari Grobogan, Sragen,” ujarnya.

Dia memproyeksikan jumlah penonton membeludak dan bisa di atas 1.000 orang. Termasuk pada rangkaian kegiatan di Minggu (22/9/2024) berupa lomba menggambar bagi anak PAUD, TK, dan SD. “Ini baru pertama kali menggelar acara seperti ini. Ke depan tentunya akan dievaluasi supaya tidak muncul masalah baru,” ujar dia.

Advertisement
Astrid Prihatini WD - I am a journalist who loves traveling, healthy lifestyle and doing yoga.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif