Langganan

SANGGAR SENI SEKAR JAGAD Bakal Helat Festival Gamelan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Dian Dewi Purnamasari Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Jumat, 6 Juli 2012 - 10:09 WIB

ESPOS.ID - Seniman, tokoh masyarakat dan anggota Kodim 0726 Sukoharjo berkoordinasi di Sanggar Seni Sekar Jagad, Kamis (5/7/2012). (Dian Dewi Purnamasari/JIBI/SOLOPOS)

SUKOHARJO--Sanggar Seni Sekar Jagad bekerja sama dengan Kodim 0726 Kabupaten Sukoharjo akan menggelar acara Sekar Jagad Gamelan Festival 2012,   Sabtu hingga Minggu (7-8/7/2012).

Advertisement

Sekitar 27 grup gamelan kampung yang selama ini kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah akan memeriahkan acara yang digelar di sanggar setempat di Sukoharjo. Pemilik Sanggar Seni Sekar Jagad, Joko Ngadimin, megatakan ide acara tersebut dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap kondisi bangsa Indonesia sekarang ini.

Menurutnya, saat ini masyarakat desa saat sini mudah diinfiltrasi oleh pergerakan radikalisme. Mereka sudah melupakan budaya bangsa yang dapat mempersatukan perbedaan.  “Budaya guyub sudah mulai luntur. Kami berharap acara ini dapat membangun kekuatan dan kemandirian desa dalam bidang kebudayaan,” ujar Joko dalam jumpa pers di Sanggar Sekar Jagad Dukuh Kotakan, Desa Bakalan, Kecamatan Polokarto, Kamis (5/7/2012).

Senada dengan Joko, Pasi Intel Kodim 0726 Sukoharjo, Kapten Inf Miran, mewakili Komadan Kodim 0726 Letnan Kolonel Inf Jimmy Ramoz Manalu mengatakan menciptakan ketahanan budaya dan ketahanan bangsa menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat. Oleh karena itu Kodim 0726 turut mendukung acara tersebut dalam program bernama TNI Manunggal Budaya. “Kemanunggalan TNI bersama rakyat itu sebagai wujud kebersamaan dari semua perbedaan,” ujar dia.

Advertisement

Joko menambahkan acara tersebut sekaligus mendukung pengukuhan gamelan sebagai ikon Kabupaten Sukoharjo atau Sukoharjo Sound of Gamelan. Pengrajin gamelan banyak terdapat di Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban. Tradisi pembuatan gamelan serta sanggar-sanggar yang berada di desa-desa itu harus dilestarikan untuk nguri-uri budaya. “Sukoharjo itu mata air gamelan. Hasil produksi gamelan di Sukoharjo sudah dikirim ke berbagai wilayah di Indonesia dan dunia,” imbuh Joko.

Masing-masing grup musik akan diberikan waktu selama 15 menit untuk menampilkan sekitar 3-4 gending lagu. Dalam acara tersebut Sanggar Seni Sekar Jagad juga menyisipkan pesan lingkungan dengan membagikan bibit tanaman kepada para peserta festival. “Kami memang ingin mewujudkan desa eco village. Sebuah konsep desa dengan masyarakat yang sadar akan kebudayaan dan lingkungan,” tandas Joko.

Advertisement
Advertisement
Tutut Indrawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif