by Taufiq Sidik Prakoso - Espos.id Solopos - Jumat, 19 November 2021 - 17:02 WIB
Esposin, KLATEN – Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) menyatakan tidak PHP atau pemberi harapan palsu terkait revitalisasi Rawa Jombor. BBWSBS memastikan proyek revitalisasi Rawa Jombor di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, bakal dirampungkan.
Pada 2022, program revitalisasi Rawa Jombor bakal dilanjutkan. Anggaran senilai Rp4 miliar sudah disiapkan.
“Alhamdulillah, kami tidak PHP [pemberi harapan palsu]. Kami tetap melakukan semua program yang ada di Rawa Jombor. Seperti diketahui kami bekerja sama dengan TNI membersihkan karamba termasuk warung apung. Di samping itu kami membuat pedestrian. Tahun depan insya Allah kami lanjutkan dan sudah ada anggarannya,” kata Kepala BBWSBS, Agus Rudiyanto, saat ditemui wartawan di Rawa Jombor, Jumat (19/11/2021).
Baca Juga: Rawa Jombor Diproyeksikan Tak Kalah dengan Telaga Sarangan
Baca Juga: Rawa Jombor Diproyeksikan Tak Kalah dengan Telaga Sarangan
Seperti diketahui, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) mengalokasikan anggaran Rp100 miliar untuk revitalisasi Rawa Jombor. Hanya, alokasi tersebut terdampak refocussing untuk penanganan Covid-19 hingga anggaran tersisa menjadi Rp50 miliar.
Namun, sisa anggaran tersebut kembali terdampak refocussing anggaran, sehingga menjadi Rp22 miliar. “Anggarannya Rp4 miliar. Itu hanya cantolan saja. Mudah-mudahan nanti bisa berlebih. Karena dukungan Bupati ke Pak Menteri termasuk dukungan dari kepala dinasnya,” ungkap Agus.
Baca Juga: Ditolak, Tim Pembebasan Tol Solo-Jogja Hindari Lahan 37 Meter Persegi
Sebagai informasi, sejumlah kegiatan revitalisasi Rawa Jombor tahun ini yakni pembangunan jalur pedestrian keliling waduk tersebut yang diperkirakan mencapai 2,6 km dari total keliling sekitar 5,2 km. Selain itu ada pembangunan rumah Operasi dan Pemeliharaan (OP) serta pembersihan perairan waduk dari bekas bangunan karamba, warung apung, serta pemancingan.
Selain itu, ada pembangunan Plaza Kuliner di lahan sisi timur Rawa Jombor dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk melanjutkan program pembangunan tahun sebelumnya. Plaza Kuliner tersebut disiapkan sebagai lokasi pemindahan usaha para pengusaha yang selama ini membuka usaha warung apung. Selain Plaza Kuliner, di lahan sisi timur saat ini juga sudah dilengkapi dengan taman bernama Taman Nyi Ageng Rakit.
Program revitalisasi dilakukan untuk mengembalikan fungsi rawa sebagai daerah tangkapan air serta sumber irigasi. Rencananya, ada pengerukan sedimentasi Rawa Jombor. Selain sedimentasi, pada program revitalisasi juga bakal dibangun pelabuhan di Rawa Jombor.
Baca Juga: OKB Menjamur di Klaten karena Tol Solo-Jogja, Ini Pesan Sri Mulyani
Program revitalisasi itu berdampak pada sejumlah kegiatan warga yang selama ini memanfaatkan kawasan perairan untuk kegiatan budi daya ikan menggunakan karamba, pemancingan, serta warung apung. Dari hasil pembahasan, pemanfaatan kawasan Rawa Jombor diizinkan untuk kegiatan budi daya ikan menggunakan karamba serta pemancingan pada 5 persen dari total luasan Rawa Jombor lebih dari 180 hektare (ha) pada kawasan perairan yang sudah ditentukan. Sementara, pengusaha warung apung tetap diminta pindah ke Plaza Kuliner.
Mulyani kembali berharap agar rencana anggaran di APBN untuk revitalisasi Rawa Jombor yang terpangkas refocussing bisa dipulihkan pada 2022.
Baca Juga: OKB Klaten karena Tol Solo-Jogja, Beli Mobil Meskipun Tak Bisa Nyetir
“Kami sudah sampaikan ke BBWSBS dan sudah ada sinyal respon positif. Kami juga memahami karena anggaran di kabupaten maupun pusat sementara difokuskan untuk penanganan Covid-19. Kami berharap anggaran yang terkena refocussing bisa dikembalikan. Kami tidak mengharuskan rampung tahun besok. Tetapi bisa dilakukan secara bertahap,” kata dia.