Langganan

REFERENDUM COLOMADU : Solo Cueki Colomadu - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Chrisna Chanis Cara Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Senin, 10 Juni 2013 - 21:35 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

SOLO -- Pemkot Solo menilai wacana penggabungan Kecamatan Colomadu, Karanganyar, menuju Solo terlalu berlebihan. Pemkot justru mendorong warga Colomadu bersikap jernih menyikapi permasalahan.

Diketahui, sejumlah warga Colomadu berkeinginan memisahkan diri lantaran problem kerusakan Jl Adi Soemarmo tak kunjung rampung.

Advertisement

Mereka bahkan mulai melakukan langkah konkrit dengan merencanakan audiensi dengan DPRD Solo, Jumat (13/6/2013).

Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Suharto, saat ditemui wartawan di Balaikota, Senin (10/6/2013), mengatakan urusan pelayanan publik seperti perbaikan jalan harusnya bisa diselesaikan di internal kabupaten. Pihaknya belum melihat adanya alasan kuat yang melandasi referendum atau penentuan keputusan oleh masyarakat.

“Memang itu hak mereka, tapi perlu dijernihkan dulu masalahnya. Jangan langsung ngatung wilayah lain,” ujarnya.

Advertisement

Sekda meragukan solusi atas problem warga Colomadu hanya bisa diselesaikan dengan penggabungan wilayah. Menurutnya, harus ada itikad baik warga dan pihak kabupaten untuk menyelesaikan problem pada tempatnya. Termasuk mengusahakan perbaikan pelayanan kependudukan yang juga dikeluhkan warga.

“Jangan-jangan tanpa penggabungan pun masalah bisa selesai. Seperti meningkatkan intensitas pengelolaan wilayah dan sebagainya.”

Budi pun menyayangkan sikap DPRD Solo yang seolah menghembuskan harapan pada warga Colomadu. Menurutnya, kewenangan pemisahan wilayah berada di DPR RI lewat sejumlah mekanisme administratif. Sekda menilai langkah audiensi warga ke DPRD bakalan muspra. Sementara itu, Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, melihat penggabungan Colomadu menjadi bagian Solo sulit dilakukan. Selain faktor sejarah, imbuhnya, Colomadu menjadi salah satu potensi Bumi Intanpari. Walikota yakin Bupati Karanganyar, Rina Iriani, tak akan melepas begitu saja wilayah yang kini menjadi lokasi pengembangan perumahan itu.

Advertisement

“Kalau semua masuk Solo, Karanganyar entuk apa? Bupati pasti tidak boleh,” ujarnya.

Namun demikian, Rudy menyarankan Karanganyar tanggap menyikapi kritik yang berkembang. Selain segera memperbaiki jalan, Karanganyar hendaknya meningkatkan pelayanan publik bidang kependudukan.

“Bukalah kantor cabang di sana, jadi warga tak perlu lagi jauh-jauh ngurus administrasi. Itu saran wong Solo,” pungkasnya.

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif