Langganan

RASKIN di Gesi Dijual Rp90.000/sak ke Pedagang - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Jibi Solopos Tri Rahayu  - Espos.id Solopos  -  Rabu, 11 Juli 2012 - 22:17 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi, raskin (JIBI/SOLOPOS/dok)

SRAGEN—Seorang warga Desa Tanggan, Kecamatan Gesi, Sragen, Jarwanto, menemukan indikasi penjualan beras untuk warga miskin (raskin) di desanya. Kasus penjualan raskin itu bagi dia bukan lagi rahasia umum karena sudah diketahui banyak orang.

Advertisement

“Baru Selasa (10/7), saat beras raskin tiba di Balaidesa Tanggan, dua unit mobil pikap sudah berhenti di pinggir jalan. Warga penerima raskin yang membeli beras dari balaides begitu keluar langsung diterima para pedagang itu. Mereka menjual beras itu senilai Rp90.000/sak yang berisi 15 kg,” ujar Jarwanto, saat dijumpai Esposin, Rabu (11/7/2012), di depan Sekretariat Forum Masyarakat Sragen (Formas).

Padahal rumah tangga sasaran (RTS) biasanya menebus beras ke balaidesa senilai Rp24.000/sak. Menurut dia, mereka sengaja menjual beras itu untuk mendapatkan untung. Dia mengatakan ada juga yang sengaja dibawa pulang dengan tujuan bukan untuk dikonsumsi melainkan untuk bekal jagong atau bekal menghadiri tempat hajatan tetangga.

“Selain itu, saya menemukan indikasi beras yang dibeli itu dicuci dengan deterjen dan urea. Kalau seperti ini nilai kesehatan beras itu dipertanyakan karena sudah mengandung deterjen. Beras itu memang kelihatan putih bersih dan laku di pasaran. Kondisi ini tidak hanya terjadi di Tanggan, melainkan di daerah lain juga ada. Para pengepul beras ini sudah menempatkan orang-orang di daerah untuk membeli raskin itu,” jelasnya.

Advertisement

Sementara, Kasubag Bina Produksi Bagian Sumber Daya Alam Pemkab Sragen, Anang Susanto, saat dimintai tanggapan mengaku kaget karena baru mendapatkan informasi itu. Dia mengatakan Pemkab sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan beras dengan kualitas yang layak konsumsi. Dia mengatakan sudah menekan Badan Urusan Logistik (Bulog) agar memberikan berkas dengan kualitas baik dengan harapan raskin itu bisa dikonsumsi RTS.

“Kalau ada fakta raskin dijual RTS, kami harus mengetahui dulu motifnya apa. Kalau motifnya karena kualitas berasnya tidak baik, kami akan meningkatkan kualitas dan mengganti beras itu. Tapi bila motifnya ekonomi, berarti RTS yang bersangkutan tidak butuh beras. Kami bisa mengalihkan raskin itu ke RTS lain yang membutuhkan. Kami masih melakukan verifikasi data raskin dengan adanya selisih data sampai 4.000-an RTS belum dapat jatah raskin,” tegas Anang.

Anang dan tim pemantau raskin Kabupaten Sragen akan meninjau lokasi di wilayah Gesi. Penyaluran raskin masih terus berjalan di daerah lain. Dia juga menerima data usulan raskin hasil verifikasi dari 14 kecamatan.

Advertisement
Advertisement
Arif Fajar Setiadi - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Kata Kunci : Pedagang RASKIN Dijual
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif