Langganan

Radja Thengkleng’s Sragen Gelar Lomba Makan Radja Mercon, Ini Pemenangnya - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Tri Rahayu  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 8 Agustus 2024 - 15:30 WIB

ESPOS.ID - Para peserta lomba makan daging kambing Radja Mercon di Warung Radja Thengkleng’s, Jalan Ahmad Yani, Sragen, Kamis (8/8/2024). (Istimewa/Radja Thengkleng’s)

Esposin, SRAGEN—Untuk merayakan Milad ke-2, Radja Thengkleng’s Sragen menggelar lomba makan varian menu baru yang diluncurkan pada Kamis (8/8/2024). Menu yang dilombakan yaitu daging kambing Radja Mercon yang diikuti sebanyak 100 orang pada Kamis pagi. Juara I lomba tersebut disabet warga Surabaya yang berhasil mencetak rekor dalam dua menit habis tujuh porsi.

Sedangkan juara II dan III sama-sama meraih rekor menghabiskan lima porsi daging kambing Radja Mercon dalam dua menit. Lomba makan digelar Radja Thengkleng’s sekaligus meluncurkan Warung Satai Mbah Imbuh di tiga lokasi Sragen yakni di wilayah Mondokan, Sukodono, dan Gemolong.

Advertisement

Owner Radja Thengkleng’s Sragen, Eko Wijoyono, saat berbincang dengan Esposin, Kamis siang, mengungkapkan peserta lomba makan hanya dibatasi maksimal 100 orang tetapi animo masyarakat untuk ikut serta dalam lomba makan gratis itu sangat tinggi. Eko harus menolak pendaftaran banyak orang yang ingin ikut serta dalam lomba.

“Peserta lomba makan itu gratis, tidak dipungut biaya. Padahal juara I diberikan hadiah yang Rp1 juta, juara II Rp750.000, dan juara III Rp500.000. Peserta dari luar Sragen banyak, seperti dari Surabaya, Malang, Sidoarjo, Gresik, semarang, dan lokalan Sragen. Satu porsi Radja Mercon itu sangat murah, yakni hanya Rp15.000 per porsi,” jelasnya.

Advertisement

“Peserta lomba makan itu gratis, tidak dipungut biaya. Padahal juara I diberikan hadiah yang Rp1 juta, juara II Rp750.000, dan juara III Rp500.000. Peserta dari luar Sragen banyak, seperti dari Surabaya, Malang, Sidoarjo, Gresik, semarang, dan lokalan Sragen. Satu porsi Radja Mercon itu sangat murah, yakni hanya Rp15.000 per porsi,” jelasnya.

Dia menjelaskan pendaftaran sebenarnya sudah ditutup tetapi masih banyak telepon masuk untuk ikut mendaftar lomba. Selain lomba makan daging kambing Radja Mercon, Eko juga meluncurkan tiga warung Satai Mbah Imbuh. Dia menerangkan di Warung Satai Mbah imbuh itu satai satu porsi hanya Rp20.000 dengan 10 tusuk satai. Eko akan membuka warung Mbah Imbuh itu di wilayah Mondokan, Sukodono, dan Gemolong.

Dia mengungkapkan permintaan di Radja Thengkleng’s Sragen memang luar biasa. Dia menargetkan hanya 100 porsi tetapi yang preorder sudah mencapai 260-an orang. Banyak permintaan itu, jelas dia, semakim menambah jumlah kambing yang dipotong. Biasanya Eko hanya menyediakan lima ekor kambing per hari.

Advertisement

Dia menerangkan segmen pasar di Radja Thengkleng’s itu untuk kalangan ekonomi menengah ke atas. Untuk segmen ekonomi menengah bawah, jelas dia, disiapkan satai yang terjangkau yakni 10 tusuk satai dijual dengan harga Rp20.000 di Warung Mbah Imbuh. Dia mengatakan warung Mbah Imbuh itu dikamsudkan untuk kalangan ekonomi menengah ke bawah.

Eko mengungkapkan orang makan Radja Mercon itu kebanyakan ekonomi menengah ke atas, sedangkan untuk Warung Satai Mbah Imbuh diperuntukan bagi ekonomi menengah ke bawah. “Juara lomba III itu usianya sudah lanjut usia, yakni 60 tahun. Juara II dan III diraih warga Sragen semua, yakni warga Brengosan, Karangmalang, Sragen, sebagai juara II dan juara III di Kampung Bangunsari. Level pedennya sudah level sembilan. Para penikmat pedas pun mengakui pedasnya super,” ujar Eko.

Eko mengatakan meskipun rasa pedasnya lombok terasa, tetapi bagi orang Subaya yang juga juara I di lomba cukup enak untuk makan cepat itu. Dia baru kali ini melihat orang makan Radja Mercon yang pedasnya minta ampun itu dengan cara kuahnya diminum sampai ludes dan dagingnya dimakan. Jadi dalam waktu dua menit, kata dia, warga Surabaya sudah habis tujuh porsi.

Advertisement

“Dalam momentum ini pula ada varian menu baru, yakni Satai Mbah Imbuh, Radja Mercon, tongseng, hingga paha bakar dan thengkleng kepala kambing. Untuk paha bakar ini baru kali pertama digelar dan disajikan pada Kamis malam. Acara itu dihadiri para sesepuh Sragen. Satu paha bakar yang cukup untuk 8-10 orang  seharga Rp200.000,” jelasnya.

Advertisement
Astrid Prihatini WD - I am a journalist who loves traveling, healthy lifestyle and doing yoga.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif