by Bony Eko Wicaksono Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Rabu, 25 September 2013 - 03:30 WIB
Esposin, KARANGANYAR -- Berbekal konsistensi dan keyakinan utuh serta optimisme tinggi menghantarkan Juliyatmono menyegel kemenangan pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Karanganyar. Pasangan Juliyatmono-Rohadi Widodo (Yuro) melenggang mulus mengalahkan dua pasangan lainnya dengan kemenangan telak berdasarkan hasil hitung cepat versi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karanganyar.
Yuli-panggilang akrabnya harus melakoni jalan terjal untuk memenangi Pilkada. Setelah dua kali maju sebagai calon bupati (cabup) pada 2001 dan 2009 silam, akhirnya dewi fortuna berpihak padanya. Dia tak pernah mengenal kegagalan dalam berpolitik.
Menurutnya, politik merupakan momentum kesempatan menuju cita-cita mulia menyejahterakan masyarakat. Spirit tinggi bak api obor mutlak dijaga selama mengikuti kompetisi politik lima tahunan di Bumi Intanpari. Semangat dan motivasi tersebut tak pernah kendur kendati halangan dan rintangan menghadang. “Konsistensi dan keyakinan harus dijaga, bagi saya tak ada istilah kegagalan dalam berpolitik. Ini bentuk pengabdian menuju cita-cita mulia,” katanya, saat ditemui Esposin di rumahnya Dusun Pokoh, Desa Ngijo, Kecamatan Tasikmadu, Selasa (24/9/2013).
Dirinya juga tak mengenal istilah lawan atau musuh politik saat mengarungi kompetisi Pilkada. Menurutnya, kompetisi Pilkada bukan untuk mencari rivalitas melainkan mencari mitra kerja politik untuk membangun Karanganyar bersama-sama. Hal ini dibuktikan saat masa kampanye lalu, pihaknya menerapkan kampanye yang santun dan tanpa anarkistis.
Pria kelahiran Karanganyar 29 Juli 1966 itu menceritakan perjalanan kariernya di panggung politik di Karanganyar. Talenta politiknya muncul ketika Yuli kecil berhasil menyabet juara I lomba pidato se-Karanganyar. Sejak itu, ia gemar berorganisasi dengan bergabung menjadi anggota karang taruna desa setempat. Kemudian ia aktif di organisasi Muhammadiyah Karanganyar selama bertahun-tahun.
Tak berselang lama, Yuli bergabung menjadi kader Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Karanganyar saat masa Orde Baru. Selanjutnya, ia dipercaya menjadi pengurus struktural Partai Golkar Karanganyar hingga sekarang.
Sementara orangtua Juliyatmono, Suhud, menjelaskan masa kecil Yuli tak jauh berbeda dengan anak-anak desa. Yuli kecil kerap bermain dengan kawan-kawannya di pematang sawah. Menariknya, ia suka mengumpulkan teman-temannya di tengah sawah saat latihan berpidato.