by Redaksi - Espos.id Solopos - Senin, 31 Mei 2010 - 16:28 WIB
Solo (Espos)--Para Lansia diharap dapat mengurangi makanan dan minuman yang banyak mengandung bahan pengawet. Karena pada makanan itu terdapat bahan yang kurang baik bagi metabolisme tubuh, terlebih bagi para Lansia.
Hal ini disampaikan oleh dokter Puskesmas Purwosari, dr Tutik Asmi, dihadapan 46 kader Lansia di aula Puskesmas Purwosari, Senin (31/5).
Kader Lansia tersebut berasal dari 23 Posyandu Lansia se-Puskesmas Purwosari. Pertemuan ini selain membahas mengenai bahaya penyakit jantung koroner juga administrasi pengelolaan Posyandu Lansia. Dr Tutik berharap para Lansia dapat membudayakan hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan menghindari makanan yang instan. "Selain itu, Lansia juga harus banyak bergerak dan beraktivitas," katanya.
Ia menerangkan mengenai beberapa faktor risiko penyakit jantung koroner, di antaranya tekanan darah dan kolesterol tinggi, kebiasaan merokok serta kencing manis. "Selain itu juga faktor kegemukan, kurang aktivitas, stres, konsumsi makanan tidak seimbang, keturunan dan usia," jelasnya.
Sebelum terlambat, ada sejumlah upaya pencegahan, seperti menerapkan gaya hidup sehat dengan mengkonsumsi sayur dan buah yang cukup serta rutin berolahraga. "Yang sering diremehkan yaitu garam dapur. Harus dikurangi mengkonsumsi garam dapur," katanya.
Berbagai upaya dilakukan untuk dapat menjelaskan bahaya penyakit ini, salah satunya dengan mensosialisasikan ke masyarakat melalui kader Posyandu Lansia. Ia menambahkan, penyakit ini merupakan peringkat kedua penyebab kematian setelah struk, sehingga tidak bisa diremehkan.
m86