by Farida Trisnaningtyas - Espos.id Solopos - Selasa, 8 September 2020 - 05:00 WIB
Hal ini dilakukan setelah manajemen mengecek perlintasan Solo - Wonogiri untuk memastikan prasarana terawat dengan baik serta penjagaan aset sesuai ketentuan pada Minggu (6/9/2020).
Manajer Humas PT KAI Daops VI Yogyakarta, Eko Budianto, mengatakan pihaknya melakukan inspeksi lintas Solo Kota - Wonogiri sekaligus kembali menutup perlintasan liar di wilayah ini.
Pura-Pura Muntah, 2 Penumpang Bawa Kabur Mobil Carteran di Wonogiri
Sebelumnya inspeksi lintas Solo Kota - Wonogiri dipimpin langsung Executive Vice President (EVP) Daops VI Yogyakarta, Asdo Atrivianto. Inspeksi dilakukan dengan dresin, atau semacam lori pengangkut orang. Dalam kesempatan itu dia didampingi Senior Manager Pengamanan, Senior Manager Penjagaan Aset, dan pejabat KAI terkait lainnya.
“Kegiatan cek lintas ini bertujuan untuk memastikan prasarana terawat dengan baik, penjagaan aset berjalan sesuai ketentuan serta melihat potensi angkutan dan melakukan penutupan perlintasan sebidang tidak dijaga. Perlintasan liar yang kami tutup adalah km 6+428 Desa Bugel, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo,” ujarnya, kepada Esposin, Senin (7/9/2020).
Pilkada Wonogiri: Harjo Tuding Kubu Josss Curi Start Kampanye
Maka dari itu, pihaknya kembali menutup perlintasan liar di jalur ini saat inspeksi. PT KAI Daops VI Yogyakarta mencatat pada 2018 sebanyak 120 perlintasan sebidang yang dijaga, sementara ada 240 perlintasan liar.
Selain itu, ada sebanyak perlintasan sebidang yang dibangun underpass 13 dan flyover 14. Sedangkan sebanyak 70 perlintasan liar sudah ditutup KAI.
“Rel jarang dipakai, masyarakat jadi abai. Sebelumnya banyak terjadi kecelakaan, orang menyeberang sembarangan, parkir kendaraan di atas rel. Ini kerap terjadi di depan PGS, BTC, lalu di Pasar Nguter. Kami fokus perlintasan liar, jadi kami akan tutup bertahap,” paparnya.
Terungkap! PKL Malioboro yang Positif Covid-19 Layani Pembeli Saat Libur Panjang Tahun Baru Islam
Executive Vice President (EVP) Daops VI Yogyakarta, Asdo Atrivianto, menambahkan sepanjang inspeksi ia terus mengingatkan protokol kesehatan supaya dilaksanakan secara konsisten.
“Kepada seluruh petugas di lapangan untuk senantiasa menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat [PHBS] dan melaksanakan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Selain itu, para pekerja supaya tetap memperhatikan K3 ketika bekerja,” jelasnya.