Esposin, SRAGEN -- Warga Desa Karangpelem, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen, bakal menggelar kirab budaya untuk memperingati Hari Jadi ke-103 desa tersebut pada Senin (9/9/2024). Kirab budaya tersebut bakal melibatkan ribuan orang warga desa dari 26 rukun tetangga (RT).
Para warga mempersiapkan segalanya untuk menyukseskan kirab budaya itu sejak sepekan lalu. Mereka bergotong-royong membuat tiga gunungan dan 26 tumpeng pada Minggu (8/9/2029). Gunungan itu berisi hasil bumi warga desa, seperti sayur-sayuran, hasil tegalan, hasil sawah, dan seterusnya.
Promosi Intip Upaya BRI Memberdayakan UMKM di Balik Kesuksesan MotoGP Mandalika 2024
Dalam kirab budaya itu juga akan menampilkan potensi kesenian desa, seperti kesenian untup-untup yang dimainkan 52 orang dengan alat peraga ketungan bambu. Selain itu juga ada seperti sendratari yang disebut wireng, serta teatrikal prosesi pengambilan air di Sumber Air Ngepok yang kini menjadi objek wisata desa berupa kolam renang.
"Kirab budaya ini digelar kali pertama di Desa Karangpelem sebagai peringatan Hari Jadi Desa. Nanti kirab budaya ini dipusatkan di Umbul Ngepok yang kini dikelola Bumdes [Badan Usaha Milik Desa]," jelas Kepala Desa Karangpelem, Suwarno, kepada Espos.id, Minggu siang.
"Rencananya ada dua rombongan kirab, yakni kirab Sakral dari punden Eyang Sedo dan kirab kesenian dari Balai Desa Karangpelem. Semua rombongan kirab itu nanti bertemu di Umbul Ngepok," tambah Suwarno.
Dia menjelaskan dalam prosesi kirab budaya ada teatrikal tarian dan drama singkat terkait dengan sejarah Desa Karangpelem. Dalam pembuatan konsepnya, Suwarno menggandeng pemerhati sejarah dan budaya dari Yayasan Palapa Mendira Harja Sragen serta para pegiat sejarah dan budaya lainnya.
Dia menyampaikan selain itu prosesi kesenian juga melibatkan Sanggar Seni Sedap Malam Sragen. Dia menyatakan proses kirab ini sebagai rangkaian perayaan Hari Jadi Desa Karangpelem yang nantinya dilanjutkan dengan pergelaran wayang kulit dengan dalang Dwijo Kangko dari Karanganyar dengan lakon Lurah Bagong Mbangun Desa.
Dia mengatakan rencananya dalam pergelaran wayang kulit itu akan dihadiri Bupati Sragen karena di dalamnya ada prosesi penandatanganan prasasti Hari Jadi Sragen. Sebelum proses kirab dan wayang kulit, kata dia, warga akan mengawali dengan pengajian haul leluhur Desa Karangpelem di Lapangan Desa Karangpelem pada Minggu malam.