by Indah Septiyaning Wardani - Espos.id Solopos - Selasa, 10 September 2024 - 15:50 WIB
ESPOS.ID - Pelaku kasus KDRT hingga menewaskan istrinya, AAW, 28, dikeler saat gelar perkara di Mapolres Karanganyar pada Selasa (10/9/2024). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)
Esposin, KARANGANYAR-Teka-teki penyebab kematian wanita yang merupakan warga Dukuh Trimorejo, Desa Selokaton, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Juni Selfiana, 23, akhirnya terungkap.
Karyawan Lokananta Solo ini diduga menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh suaminya, AAW, 28. Ironisnya KDRT dilakukan pelaku terhadap korban yang baru dua bulan melahirkan putra pertamanya.
Pelaku bahkan dengan tenang ikut menghadiri prosesi pemakaman istrinya. Saat ini, pelaku telah ditahan di Mapolres Karanganyar guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy mengatakan penyebab kematian yang diakibatkan KDRT ini terungkap setelah Polres Karanganyar melakukan pembongkaran makam atau ekshumasi terhadap jenazah Juni Selfiana, 23, warga Dukuh Trimorejo, Desa Selokaton, Kecamatan Gondangrejo pada tanggal 14 Juni lalu. Pembongkaran kubur ini melibatkan DVI Polda Jateng, Dokkes dan Inavis Polres Karanganyar di TPU setempat.
Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy mengatakan penyebab kematian yang diakibatkan KDRT ini terungkap setelah Polres Karanganyar melakukan pembongkaran makam atau ekshumasi terhadap jenazah Juni Selfiana, 23, warga Dukuh Trimorejo, Desa Selokaton, Kecamatan Gondangrejo pada tanggal 14 Juni lalu. Pembongkaran kubur ini melibatkan DVI Polda Jateng, Dokkes dan Inavis Polres Karanganyar di TPU setempat.
"Ekshumasi dilakukan sesuai dengan laporan dugaan tidak pidana. Kemudian ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian melalui autopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya," kata Kapolres saat gelar perkara kasus dugaan KDRT hingga menyebabkan kematian di Aula Polres Karanganyar pada Selasa (10/9/2024).
Kapolres mengatakan kasus ini berawal dari kecurigaan keluarga atas kematian korban. Keluarga kemudian melaporkan kasus tersebut ke polisi tepat sepekan setelah kepergian korban. Dimana Juni Selfiana meninggal dunia pada 6 Juni 2024, saat dalam perjalanan menuju rumah sakit di Kota Solo sekitar pukul 03.15 WIB. Korban dibawa ke rumah sakit setelah mengalami kejang-kejang.
Saksi kemudian berusaha memberikan pertolongan dengan membalurkan minyak kayu putih ke tubuh korban. Kemudian meminta bantuan para tetangga hingga korban dibawa ke rumah sakit. Nahas di perjalanan korban mengembuskan napasnya.
"Pelaku ini kemudian memberitahu ke keluarga korban dengan kematiannya. Keluarga korban curiga ada yang tidak beres dengan kematiannya," kata dia.
Menurut Kapolres, kecurigaan keluarga muncul saat menemukan beberapa luka bagian tubuh korban, seperti di bibir dan cairan berwarna merah. Atas laporan ini, polisi bergerak cepat melakukan ekshumasi. Dari hasil ekshumasi diperoleh bahwa adanya tanda kekerasan di bagian kepala dan leher yang menyebabkan korban meninggal dunia. Hal ini juga diperkuat bukti-bukti isi pesan WA dari handphone korban dengan rekan maupun keluarganya. Beberapa pesan itu menyebutkan bahwa korban sering mendapatkan kekerasan dari suaminya.
Kini, atas perbuatannya pelaku ditahan di Mapolres Karanganyar. Pelaku dijerat pasal berlapis yakni 340 KUHP dan pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman lebih dari 20 tahun.
Kakak ipar korban, Anggraeni, mengatakan korban banyak mengeluhkan perilaku suaminya yang melakukan kekerasan. Korban mengaku beberapa kali dianiaya suaminya.
"Sering cekcok keluarga. Faktornya masalah ekonomi," katanya.
Dia berharap pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai dengan perbuatannya menghilangkan nyawa adiknya.