by Dhima Wahyu Sejati - Espos.id Solopos - Kamis, 19 September 2024 - 21:05 WIB
ESPOS.ID - Karyawan SMG mengikuti parade kostum dengan tema colour block dalam acara perayaan HUT SMG ke-27 di Radya Litera Multifunction Hall Griya Solopos, Solo, Kamis (19/9/2024).
Esposin, SOLO — Ceria dan penuh makna adalah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan suasana perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-27 Solopos Media Group (SMG) yang digelar di Radya Litera Multifunction Hall Griya Solopos, Jl Adisucipto 190 Solo, Kamis (19/9/2024) siang.
Acara yang bertajuk Growth Party itu berlangsung meriah dengan adanya parade kostum dari masing-masing divisi. Busana yang digunakan mengangkat tema colour block atau tabrak-tabrak warna.
Tema colour block merepresentasikan transformasi SMG dari media konvensional berbasis printing atau cetak menjadi media berbasis digital. Colour block juga menggambarkan keberagaman para awak SMG yang berkolaborasi setiap hari untuk menghasilkan karya-karya dan kontribusi bagi dinamika sosial.
Perayaan HUT ke-27 SMG tersebut juga menjadi momentum mempererat rasa kebersamaan antarsesama karyawan berbagai divisi. Terlebih setelah hampir tiga dekade melewati banyak cerita baik senang maupun susah.
Puncak kemeriahan acara sore itu, ketika masing-masing divisi mengenakan outfit dengan menggabungkan dua warna yang mencolok. Mereka berjalan layaknya model mengikuti iringan musik. Selain parade kostum, acara juga dimeriahkan pengumuman lomba, SMG Berkaraoke, dan pesta jajan.
Presiden Direktur sekaligus Chief Executive Officer (CEO) SMG, Arif Budisusilo, mengatakan memasuki usia ke-27 ini, Solopos tidak pernah berhenti bertransformasi. Kebutuhan transformasi ini untuk menjawab tantangan era yang serbadigital, yang dia sebut sebagai megadistruption.
AB, sapaan akrabnya, mengatakan salah satu bentuk tranformasi yang dilakukan Solopos adalah meluncurkan rumah digital baru bernama Espos Indonesia (Espos.id) yang menghimpun semua kanal digital milik SMG termasuk Esposin.
“Bersyukur hari ini kita melewati 27 tahun. Kita semua melewati apa yang disebut megadisruption dan melewati situasi ekonomi yang tidak mudah. Maka kita terus bertransformasi. Ini Espos Indonesia menjadi bagian penting dari transformasi itu,” kata dia dalam sambutannya.
Meski sudah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir, transformasi yang dilakukan Solopos belum selesai. AB juga menyadari melakukan transformasi tidaklah mudah dan penuh risiko.
“Transformasi ini tidak mudah, penuh risiko. Ibaratnya kita seperti menyeberangi sungai sambil belajar berenang. Tapi kita sudah mulai melihat pulau di ujung sungai. Ini menunjukkan kita bisa keluar dari zona nyaman. Selama ini industri kita di hilir [media konvensional], kemudian harus ke hulu [media penyedia strategi komunikasi publik],” kata dia.
Melalui kesempatan yang sama, Presiden Komisaris SMG Hariyadi Sukamdani mengatakan perjalanan Solopos sejak awal berdiri pada 1997 hingga kini sangatlah panjang. Menurutnya, hari-hari ini banyak media yang tidak mampu bertahan.
“Bisnis media sangat dinamis dan selalu ada yang terdistorsi. Hari ini hampir semua media menunjukkan gejala tidak bisa bertahan,” kata dia. Meski begitu, menurutnya, Solopos mampu bertahan dengan melakukan transformasi yang berkelanjutan.