Langganan

PENGADAAN BUS PARIWISATA: Dishubkominfo Diminta Lebih Cermat - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Chrisna Chanis Cara Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Selasa, 26 Februari 2013 - 22:01 WIB

ESPOS.ID - Budi Suharto (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Budi Suharto (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SOLO--Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Suharto, meminta Dishubkominfo Solo lebih cermat dalam merencanakan program transportasinya.

Advertisement

Pihaknya menilai penambahan armada Werkudara sebaiknya ditunda karena penarikan retribusi bus tingkat itu masih ilegal.

“Selama ini belum ada payung hukum untuk penarikan retribusi bus tingkat. Revisi Perda Retribusi yang mencakup hal itu belum rampung,” ucapnya, Selasa (26/2/2013).

Lebih lanjut, Budi mengimbau Dishubkominfo jeli dalam menentukan pola kerjasama ke depan. Menurutnya, Pemkot tak perlu terlibat dalam teknis pengoperasian bus double decker tersebut.

“Pemkot tak perlu ikut mengelola, cukup regulator saja dengan memberikan kemudahan perizinan.”
Seperti diberitakan, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo terus menjajaki kemungkinan kerjasama dengan China ihwal pengadaan bus pariwisata. Opsi bagi hasil rencananya akan ditawarkan Pemkot dalam kesepakatan tersebut.  Sebelumnya, investor China menawarkan lima armada busnya untuk mendampingi bus tingkat Werkudara.
Advertisement

“Jika kesepakatan resmi dibuat, nanti akan dirumuskan bentuk kerjasamanya. Menurut kami yang paling memungkinkan bagi hasil,” ujar Kepala Dishubkominfo, Yosca Herman Soedrajad, saat ditemui wartawan di wilayah Laweyan, Selasa.

Dengan sistem bagi hasil, jelas Yosca, pendapatan bus akan dibagi oleh kedua belah pihak. Menurut Yosca, hal tersebut tidak masalah sepanjang China mau memberikan gratis armadanya.

“Nanti akan ada MoU (Memorandum of Understanding) yang menentukan besaran tarif hingga bagi hasil. Mau 50-50 atau 40-60 tidak masalah,” tuturnya.

Advertisement

Yosca menambahkan, kesepakatan juga diarahkan mengatur pembagian biaya operasional. Pihaknya tak ingin seluruh kebutuhan operasional ditanggung sendirian Pemkot. Hal itu termasuk pengadaan sparepart bus yang bermerek King Long tersebut.

Sparepart harusnya mereka yang tanggung. Kalau kami semua yang nanggung susah.”

Pihaknya optimistis pengadaan bus China itu akan semakin menggairahkan iklim pariwisata Solo, khususnya wisata bus tingkat. Terlebih dia sudah mengetahui keandalan bus berkapasitas 50 orang tersebut. Dia mengklaim prototype bus itu sudah banyak dipakai negara maju seperti Arab Saudi dan Dubai.

“Desainnya juga sangat menarik. Kalau melihat Werkudara yang selalu overload saat masa liburan, penambahan bus menjadi tepat.”

Advertisement
Tutut Indrawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif