by Magdalena Naviriana Putri - Espos.id Solopos - Senin, 10 April 2023 - 12:59 WIB
Esposin, SUKOHARJO — Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan stok beras dan harga sembako aman hingga Hari Raya Idulfitri 2023. Hal tersebut diungkapkan pada kunjungan kerjanya di kompleks pergudangan Bulog Ngabeyan, Kartasura, Sukoharjo pada Senin (10/3/2023).
Dalam kunjungan tersebut Presiden Jokowi meluncurkan bantuan pangan dari cadangan beras pemerintah. Bantuan tersebut rencananya diberikan selama tiga bulan ke depan untuk 21,3 juta keluarga. Masing-masing keluarga akan mendapat 10 kg/bulan.
"Dengan bantuan ini kami harapkan dapat menurunkan harga beras," harap Presiden Jokowi sebelum melepaskan truk penyaluran beras tersebut.
Stok beras untuk Lebaran ini, sambungnya, terbilang aman mengingat bertepatan dengan panen raya padi. Hampir di semua provinsi yang telah dia tinjau seperti di Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah dan, Jawa Barat hasil panen rayanya tidak ada masalah.
Stok beras untuk Lebaran ini, sambungnya, terbilang aman mengingat bertepatan dengan panen raya padi. Hampir di semua provinsi yang telah dia tinjau seperti di Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah dan, Jawa Barat hasil panen rayanya tidak ada masalah.
"Beras impor untuk jaga-jaga panen raya. Secara umum panen raya ini belum diketahui tonasenya berapa karena belum semua provinsi selesai. Kalau sudah selesai baru kami memiliki data realisasi tonasenya berapa," jelas Jokowi.
Selain mengecek stok beras, mantan Wali Kota Solo itu juga mengecek harga kebutuhan pokok di Pasar Cepogo, Kabupaten Boyolali. Menurutnya harga bahan pokok seperti cabai beras dan lainnya telah menurun dibandingkan beberapa waktu lalu.
Penurunan harga tersebut terjadi karena pasokan bahan kebutuhan pokok melimpah. Dia memastikan jika jumlah pasokan masih terjaga maka kemungkinan kenaikan harga lebih kecil. Kehadiran bantuan pangan dari pemerintah, lanjutnya, menjadi salah satu dukungan layaknya operasi pasar untuk membantu masyarakat.
Budi Waseso mengatakan jenis beras yang disalurkan di Soloraya merupakan produksi lokal yang ditampung di Gudang Bulog Ngabeyan, Kartasura. Ia memastikan persediaan beras yang ada saat ini di gudang tersebut bukan beras impor. "Beras yang kita salurkan ini beras lokalan sini. Ini bukan beras impor ya," imbuhnya.
Sementara terkait dengan stok nasional, dia menekankan kebutuhan beras impor disesuaikan dengan persediaan dalam negeri. Jika kapasitas gudang Bulog terpenuhi maka persediaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat aman.
"Impor atau tidak impor tergantung kebutuhan negara untuk buffer stock. Jadi kalau umpama gudangnya Bulog punya daya tampung 3,6 juta ton itu terpenuhi, kita ndak perlu impor. Jadi sesuai kebutuhan ya," bebernya.