by Bayu Jatmiko Adi - Espos.id Solopos - Sabtu, 22 Januari 2022 - 16:36 WIB
Esposin, SOLO -- Solo disebut sebagai salah satu kota dengan segudang potensi pariwisata. Namun, dinilai masih perlu memperhatikan sektor pendukung pariwisata, seperti atraksi dan fasilitas lain.
Sejumlah destinasi wisata ada di Solo, sebut saja wisata sejarah, wisata religi, wisata budaya, wisata belanja, wisata kuliner, dan sebagainya. Namun, sejumlah orang melihat Kota Solo masih perlu berinovasi agar menambah daya tarik.
Dengan begitu, tamu akan merasa lebih puas berada di Solo bahkan datang kembali. Wakil Ketua Bidang Pengembangan Produk DPD Association of The Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Andri Supriatna, mengatakan saat mengunjungi Solo, Rabu (19/1/2022) merasa terhibur dengan kendaraan wisata berbasis listrik.
Baca Juga : Top! Tawangmangu Jadi Destinasi Wisata Kesehatan, Ini Alasannya
Baca Juga : Top! Tawangmangu Jadi Destinasi Wisata Kesehatan, Ini Alasannya
Dia bersama rombongannya memanfaatkan kendaraan tersebut untuk mengunjungi beberapa lokasi, seperti balai kota, Keraton Solo, dan Pura Mangkunegaran.
"Menurut saya itu daya tarik. Kebetulan saya pemain inbound. Biasanya dulu hanya Mangkunegaran, Pasar Antik Triwindu, [Keraton] Kasusanan, lalu ke Sukuh [Karanganyar]. Saat ini yang lebih rebound kan [wisatawan] domestik. Pasar domestik disuguhkan pemandangan kota dengan kendaraan listrik juga menarik. Yang jelas mobilnya mencukupi, cara registrasi jelas. Itu akan menambah produk knowledge untuk dipasarkan," jelas dia, Rabu.
Baca Juga : 8 Wisata Seru di Sukoharjo, Ada yang Baru dan Lagi Ngehit Hlo
Menurut Andri wilayah sekitar Solo juga memiliki potensi besar. Seperti, Karanganyar dengan pemandangan alam, Sragen ada Sangiran, Boyolali dan sebagainya. "Di Sragen, Masaran ada sentra batik yang menjadi langganan tamu dari Prancis. Bekonang [Sukoharjo] ada sentra gamelan. Museum Keris sudah tiga kali datang, sangat menarik," kata dia.
Masih mengenai atraksi, sebagai kota budaya, Andri menyampaikan mestinya Solo bisa menampilkan satu pertunjukkan rutin kepada tamu.
Baca Juga : 8 Destinasi Seru di Klaten: Wisata Air, Adrenalin, Sejarah, hingga Alam
"Ini yang saya selalu bicara di forum Jogja. Di Jogja tidak ada perform sore, sama di Solo. Padahal banyak seniman. Sore bikin pertunjukkan. Tidak perlu full story, cukup beberapa potongan saja tapi rutin. Seperti di Bali ada barong, setiap hari," tutur dia.
"Selain itu, di Solo ini agak susah mencari restoran yang bisa untuk pariwisata. Mungkin ke depan ada beberapa restoran yang bisa mendukung untuk pariwisata," lanjut dia.
Baca Juga : 6 Tempat Wisata Hit di Wonogiri, Ada yang Bernuansa Bali Hlo!
Sementara itu, Ketua Asita Solo, Pri Siswanto, mengatakan tantangan pariwisata di Solo saat ini destinasi dan promosi. Apalagi akses menuju Solo semakin terbuka dengan akan dibangun tol Solo-Jogja. Pri menyebut hal itu sebagai tantangan tersendiri.
"Aksesnya lebih terbuka, memang. Tapi tantangannya, jangan sampai nanti orang hanya datang sebentar ke Solo kemudian menginapnya di Jogja. Tantangan ada di destinasi dan promosi menurut saya," ujar dia.