Langganan

Pameran 16 Museum Se-Indonesia di Monumen Pers Selama 5 Hari, Tiket Gratis - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Candra Septian Bantara  - Espos.id Solopos  -  Senin, 22 Juli 2024 - 16:09 WIB

ESPOS.ID - Wali Kota Solo, Teguh Prakosa (tengah) menyaksikan koleksi Museum Biologi UGM dalam ajang Pameran Bersama Monumen Pers Nasional, di gedung setempat, Solo, Senin (22/7/2024). (Solopos.com/Candra Septian Bantara)

Esposin, SOLO-- Pameran museum bersama bertajuk Keberagaman Koleksi Museum Nusantara di Monumen Pers Nasional (Monpers) resmi dibuka Senin (22/07/2024).

Pameran yang menampilkan 16 museum se-Indonesia tersebut gratis untuk umum dan digelar selama lima hari, mulai Senin-Jumat (22-26/2024) dari pukul 08.00-16.00 WIB.

Advertisement

Pantauan Esposin, Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Usman Kansong, Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, kepala-kepala OPD Solo, dan sejumlah tamu undangan lainnya turut menghadiri acara pembukaan. Hiburan musik keroncong dan tari gambyong juga turut memeriahkan pembukaan pameran.

Setelah resmi dibuka, para pejabat, tamu undangan, dan ratusan belajar mulai memasuki area dalam Monpers. Mereka mulai melihat-lihat masing-masing koleksi museum dengan dipandu oleh petugas.

Advertisement

Setelah resmi dibuka, para pejabat, tamu undangan, dan ratusan belajar mulai memasuki area dalam Monpers. Mereka mulai melihat-lihat masing-masing koleksi museum dengan dipandu oleh petugas.

Adapun 16 museum yang dikunjungi adalah Museum BPK, Museum Biologi UGM, Museum Bank Mandiri, Museum Deli Serdang, Museum Neka Art Bali, Museum Penerangan, Museum Radya Pustaka, Museum Rumah Budaya Kratonan, dan Museum Kretek Kudus.

Kemudian ada Museum Sangiran, Museum Ranggawarsita, Museum Sandi, Museum Akademi Kepolisian, Museum Geologi Kementerian ESDM, Museum Bank Indonesia, dan tuan rumah Museum Pers Nasional.

Advertisement

Untuk menarik perhatian pengunjung, tiap-tiap museum punya cara yang unik. Mulai dari mendekor stan mereka dengan aneka hiasan, memakaikan kostum tematik kepada para pemandu, hingga menawarkan souvenir bila ada pengunjung yang mampir.

Salah satu stan yang mencuri perhatian pengunjung pada pembukaan kali ini adalah milik Museum Bank Indonesia Solo. Lanatran di sana menyediakan emas replika seberat 13,5 kg yang bisa diangkat oleh pengunjung. Bagi yang bisa mengangkat lebih dari 3 menit akan diberikan suvenir.

Sayangnya, ukuran area pameran bersama tidak terlalu besar. Sehingga tidak banyak koleksi yang bisa dipamerkan oleh masing-masing museum.

Advertisement

Meski begitu, penataan stan dan koleksi pameran terbilang rapi lalu areanya bersih, nyaman, dan sejuk. Kemudian pencahayaan dan dekorasi juga cukup bagus sehingga apabila pengunjung ingin mengabadikan momen dengan berswafoto atau membuat konten di sosial media sudah mendukung.

Selain bisa memyaksikan beragam koleksi dari 16 museum, pengunjung juga bisa mengikuti beberapa acara lain di Monumen Pers seperti  panggung ekspresi, ekspo  dan sesi kuis berhadiah. Selain itu, pengunjung juga bisa mengunjungi stan-stan UMKM di area luar pameran, untuk sekadar membeli makanan, minuman, kerajinan tangan ataupun hal lainnya.

Kepala Monpers Nasional Widodo Hastjaryo mengatakan pemeran museum bersama ini merupakan agenda rutin tahunan Monpers dengan tema yang berbeda-beda.

Advertisement

Tujuan dari acara ini adalah untuk menumbuhkan literasi dan minat berkunjung masyarakat ke museum mengingat saat ini juga berbarengan dengan siswa-siswa masuk sekolah.

"Semoga dengan adanya acara ini bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. Apalagi saat ini juga bersamaan dengan masuknya anak-anak sekolah sehingga mereka bisa berkunjung ke sini dan semakin tahu tentang keberagaman koleksi museum se-Indonesia," kata dia saat membuka acara.

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Usman Kansong berpesan bahwa museum-museum ke depan termasuk Monpers harus bisa beradaptasi dengan zaman. Kemudian, kata dia, museum jangan lagi berharap masyarakat datang ke museum, melainkan museumlah yang harus datang ke masyarakat.

"Untuk menumbuhkan literasi dan minat berkunjung ke museum, museum harus hadir ke masyarakat. Caranya beragam bisa dengan pemeran museum di mall, museum goes to school, dan sebagainya," kata dia.

Sementara itu ditemui terpisah, Wali Kota Solo, Teguh Prakosa menyambut baik adanya pemeran tersebut dan mendorong untuk para siswa yang selama sepekan ke depan sedang MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah) untuk berkunjung ke Monpers.

Dengan begitu, kata dia, siswa atau masyarakat bisa tahu kekayaan atau keberagaman Indonesia hanya dengan datang di satu lokasi saja.

"Kalau harus ke Mangkunegaran, Keraton Solo, Radya Pustaka mereka (pelajar) ini kan perlu waktu. Dengan datang satu tempat saja (Monpers) mereka bisa melihat seluruh Indonesia lewat 16 perwakilan museum-museum tersebut," kata dia.

 
Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif