by Taufiq Sidik Prakoso Mariyana Ricky P.d - Espos.id Solopos - Sabtu, 1 April 2023 - 14:29 WIB
Esposin, KLATEN — Masjid Majasem yang konon berumur 600 tahun atau 6 abad yang berlokasi di Klaten bisa menjadi salah satu lokasi ngabuburit atau menunggu adzan Maghrib dan saat berbuka puasa. Masjid Majasem yang kini bernama Masjid Al-Makmur berada di tengah perkampungan Dukuh Majasem, Desa Pakahan, Kecamatan Jogonalan.
Masjid itu terdiri atas beberapa bagian. Pada bagian dalam masjid, ada 16 tiang berupa kayu jati utuh dengan empat tiang saka guru. Landasan masing-masing tiang berbentuk setengah lingkaran. Antar tiang menggunakan pengunci dari kayu.
Dari 16 balok kayu jati, hanya satu kayu yang sudah diganti lantaran lapuk termakan usia. Pada puncak atap masjid itu dilengkapi dengan mustaka. Bagian yang masih menyambung dengan masjid itu yakni serambi.
Sementara itu, di sisi barat masjid ada satu kompleks makam dengan susunan dan jenis batu beragam. Ada deretan makam yang berada di dalam cungkup. Ada cungkup lainnya dan di dalamnya terdapat empat makam.
Sementara itu, di sisi barat masjid ada satu kompleks makam dengan susunan dan jenis batu beragam. Ada deretan makam yang berada di dalam cungkup. Ada cungkup lainnya dan di dalamnya terdapat empat makam.
Di dalam cungkup itu ada satu makam berukuran besar tertutup kelambu. Satu makam lainnya berukuran besar dan dua makam berukuran kecil. Di teras cungkup, ada makam yang mepet dengan pagar. Makam tertutup kelambu itu merupakan makam Pangeran Ngurawan yang diyakini sebagai pendiri masjid.
Melansir laman resmi Pemprov Jateng, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Majasem Sugimin menjelaskan, dahulu kala masjid ini adalah sebuah langgar, bernama Langgar Kalimasada. Syahdan, langgar tersebut dibangun oleh para wali (penyebar agama Islam) pada tahun 1385 Masehi.
Ditambahkan, terkait kronologi itu, pada dinding masjid telah terpahat sebuah prasasti bertandatangan Raja Surakarta Paku Buwana XII. Dalam bahasa Jawa, prasasti tersebut menyebut Masjid Al-Makmur (Majasem) Masjid Perdikan Yasanipun Sampeyan Dalem ingkang Sinoehoen Kangjeng Soesoehoenan Pakoe Boewono Ing Karaton Surakarta th. 1780 M, Katetepaken tgl 2 Mei 2003.
Persis di samping pintu utama masjid, ada sebuah prasasti bertuliskan Masjid Baitul Makmur 1385 M Majasem tanggal 6 Januari 2001. Sugimin menyebut sudah berusaha mencari bukti hingga ke Kraton Surakarta. Namun, bukti tertulis penanggalan telah musnah saat Perpustakaan Kraton Radya Pustaka terbakar.
“Setelahnya, ada sosok Pangeran Ngurawan dari Kartasura sebelum keraton pindah ke Surakarta yang diberikan hak perdikan (tanah bebas pajak) di sini. Kemudian membangun Langgar Kalimosada jadi Masjid Majasem. Kenapa disebut Majasem, karena dulu di sini dulu banyak tumbuh pohon Maja dan pohon Asem,” ujarnya, Kamis (7/4/2022).