Langganan

Muncul Klaster Tarawih di Sambirejo Sragen: Imam Masjid & Guru TPA Positif Covid-19 - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Tri Rahayu  - Espos.id Solopos  -  Rabu, 5 Mei 2021 - 16:09 WIB

ESPOS.ID - Sejumlah tenaga kesehatan dari bidan desa dan Puskesmas Sambirejo, Sragen, memeriksa kesehatan warga di dukuh yang di-lockdown di wilayah Desa/Kecamatan Sambirejo, Sragen, Rabu (5/5/2021). (Solopos/Tri Rahayu)

Esposin, SRAGEN — Penularan Covid-19 klaster tarawih muncul di Kecamatan Sambirejo, Sragen, Jawa Tengah. Satu lingkungan rukun tetangga (RT) di wilayah Desa/Kecamatan Sambirejo, Sragen, di-lockdown sejak Selasa (4/5/2021).

Hal itu dilakukan setelah ditemukan seorang imam masjid dan dua orang anaknya terkonfirmasi positif Covid-19. Seorang imam masjid itu diketahui positif Covid-19 setelah menjalankan salat tarawih di luar wilayah Sambirejo.

Advertisement

Dari kasus klaster tarawih tersebut, Puskesmas Sambirejo melakukan tracing dan menemukan sebanyak 32 warga kontak erat.

Dari penelusuran tracing pula diketahui salah satu anak dari imam masjid itu juga mengajar atau guru mengaji di taman pendidikan Alquran (TPA). Puskesmas Sambirejo merencanakan untuk pemeriksaan rapid test antigen terhadap 26 anak TPA di Puskesmas Sambirejo pada Kamis (6/5/2021).

Baca juga: Uang Baru Rp21,15 Miliar Beredar di Sragen Jelang Lebaran 2021

Advertisement

Penjelasan tersebut diungkapkan Kepala Desa Sambirejo, Suparjo Jojon, didampingi Bayan Sambirejo Haryanto saat berbincang dengan wartawan di sela-sela sosialisasi protokol kesehatan di lingkungan RT yang di-lockdown, Rabu (5/5/2021).

Dalam sosialisasi itu, Babinsa Sambirejo Pelda Muhlisin menyampaikan imbauan dan pengarahan kepada warga lewat pengeras suara. Lima orang tenaga kesehatan dari bidan desa dan Puskesmas Sambirejo melakukan pemeriksaan kepada warga yang melakukan isolasi mandiri di rumah sambil menunggu hasil swab test.

Baca juga: Kisah Anna Silvia Dobrak Tradisi Kejawen di Solo: Jadi Pramugari di Dubai – Wakili Indonesia di Miss Elite World 2021

Advertisement

Pemeriksaan dilakukan dengan mengecek kandungan oksigen dalam darah dan suhu badan serta wawancara terkait dengan gejala yang muncul.

“Awalnya hanya ada satu orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan sekarang dirawat di rumah sakit, W, yang kebetulan imam masjid. Setelah itu dilakukan tracing terhadap 10 orang warga yang ikut salat tarawih bersama Pak W. Dari hasil tracing itu diketahui anak kandung dan anak menantunya ikut positif. Kemudian dilakukan tracing lanjutan terhadap 22 orang anggota jemaah masjid dan keluarga,” ujar Suparjo.

Atas dasar itulah, Suparjo mengambil kebijakan untuk lockdown lingkungan satu RT di sekitar masjid itu sejak Selasa sampai 10 hari ke depan. Selama lockdown kehidupan keluarga satu RT sebanyak 65 keluarga itu ditanggung Pemerintah Desa (Pemdes) Sambirejo.

Advertisement
Chelin Indra Sushmita - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif