by Muh Khodiq Duhri - Espos.id Solopos - Kamis, 15 Juli 2021 - 17:08 WIB
Esposin, SRAGEN -- Nama Pelda Eka diabadikan menjadi nama jalan yang dibangun TMMD Sengkuyung di Desa Tlogotirto, Sumberlawang, Sragen. Siapakah Pelda Eka?
Dia adalah satu dari tiga korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut antara mobil patroli milik Polsek Kalijambe dengan KA Brantas Jurusan Pasar Senen-Blitar, Minggu (13/12/2021) pukul 23.00 WIB. Peristiwa tragis itu terjadi saat mobil patroli itu lewat di perlintasan KA tanpa palang di Dukuh Siboto, RT 11, Desa Kalimacan, Kalijambe, Sragen.
Akibat kecelakaan itu, mobil patroli Polsek Kalijambe yang ditumpangi Pelda Eka terseret sejauh 200 meter dan berhenti di Jembatan Kali Cemoro. Mobil ringsek tak berbentuk.
Sebagai bentuk penghormatan kepada prajurit TNI yang gugur saat bertugas itu, nama Pelda Eka Budi Mulyana kini diabadikan menjadi nama jalan desa. Jalan itu dibangun melalui program Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) Sengkuyung II 2021.
Sebagai bentuk penghormatan kepada prajurit TNI yang gugur saat bertugas itu, nama Pelda Eka Budi Mulyana kini diabadikan menjadi nama jalan desa. Jalan itu dibangun melalui program Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) Sengkuyung II 2021.
Baca Juga: Kasus Baliho Kontroversial, Bupati Sragen Pastikan Kades Jenar Dapat Sanksi
Kegiatan ini diselenggarakan di Desa Tlogotirto, Kecamatan Sumberlawang, Sragen. TMMD Sengkuyung II dibuka Kepala Dinas Pemberdayaan masyarakat dan Desa (DPMD) Sragen, Joko Suratno, pada pertengahan Juni lalu.
“Jalan itu kami beri nama Jl Pelda Eka Budi Mulyana. Almarhum merupakan anggota kami yang gugur saat patroli bersama Polri di Kecamatan Kalijambe. Semoga ini jadi amal baik bagi almarhum,” kata Dandim pada kesempatan itu.
Baca Juga: FKKD Sragen Kecam Aksi Nekat Kades Jenar Gegara Tak Percaya Corona
Dandim mengatakan ini kali kedua dirinya memberikan nama jalan hasil TMMD dengan nama prajuritnya yang gugur dalam tugas. Sebelumnya, jalan di Desa Jekani, Mondokan, dinamai Jl Serda Purna Idris Fantri. Ia adalah anggota Kodim 0725/Sragen yang meninggal karena Covid-19.
Kecelakaan maut itu terjadi di perlintasan KA tanpa palang di Dukuh Siboto, RT 11, Desa Kalimacan, Kecamatan Kalijambe, Sragen. Kejadian bermula saat mobil patroli Strada dari Polsek Kalijambe yang ditumpangi dua polisi dan TNI berpatroli pada Minggu malam.
Baca Juga: Kepala Dinas di Sragen Ini Punya Kebiasaan Nangkring di Atap Rumahnya Tiap Hari. Kenapa Sih?
Mobil patroli itu hendak menyeberang rel KA tanpa palang di Dukuh Siboto. Diduga sopir tidak menyadari ada KA yang melaju dari arah utara menuju selatan. Kecelakaan pun tidak bisa terhindarkan.
Kerasnya benturan membuat mobil patroli terseret hingga sekitar 200 meter dan tersangkut di jembatan rel KA yang melintasi Kali Cemoro. Mobil patroli itu ringsek tidak berbentuk.
Tiga polisi dan satu personel TNI yang menjadi korban kecelakaan maut itu adalah Aipda Samsul Hadi, 57, warga Perum Gemolong, dan Bripka Slamet Mulyono, 45, warga Solo, yang sama-sama bertugas di Polsek Kalijambe.
Baca Juga: Sepak Terjang Kades Jenar Sragen Yang Tak Percaya Covid-19: Pasang Baliho Hingga Bebaskan Hajatan
Satu korban berhasil dievakuasi pada Senin dini hari dan korban kedua dievakuasi tak lama kemudian. Keduanya meninggal dunia dengan kondisi tubuh mengenaskan.
Sedangkan satu korban yakni Pelda Eka Budi butuh waktu lebih lama untuk ditemukan karena jatuh ke sungai. Jasadnya baru ditemukan sehari kemudian di Kali Cemoro, Dukuh Cengklik, Desa Jetiskarangpung, Kalijambe, Sragen, Selasa (15/12/2021) pukul 09.00 WIB.
Lokasi penemuan jasad Pelda Eka berjarak sekitar 2 km dari lokasi kecelakaan antara KA Brantas Jurusan Pasar Senen-Blitar dengan mobil patroli.