Langganan

Melalui ISIM 2024, Kemenag Dorong Peran Masjid Atasi Masalah Perubahan Iklim

by Ahmad Kurnia Sidik  - Espos.id Solopos  -  Rabu, 2 Oktober 2024 - 21:43 WIB

ESPOS.ID - Kementerian Agama menggelar International Symposium of Innovative Masjid (ISIM) 2024 di Swiss Belhotel Solo, Selasa (1/10/2024) malam. (Istimewa/Ditjen Bimas Islam Kemenag)

Esposin, SOLO -- Isu perubahan iklim telah menampakkan wujudnya secara nyata dan berpengaruh terhadap lingkungan dalam skala luas. Karena itu dibutuhkan beragam upaya yang melibatkan beragam pihak, termasuk masjid.

Melalui International Symposium on Innovative Masjid (ISIM) 2024 yang digelar di Swiss Belhotel Solo mulai 1-3 Oktober 2024, Kementerian Agama (Kemenag) mendorong peran sentral masjid terkait isu lingkungan, terutama dalam menghadapi pemanasan global.

Advertisement

Simposium yang diselenggarakan Kemenag itu diharapkan mampu mendorong masjid agar berkontribusi dalam menyuarakan isu-isu lingkungan sehingga menekan pengaruh perubahan iklim terutama pemanasan global.

Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, menyampaikan acara ini merupakan bagian dari visi besar Kemenag yang melihat masjid sebagai aset strategis dalam menyampaikan pesan tak hanya berkaitan dengan agama, namun sekaligus hal-hal lainnya. 

Advertisement

“Kita melihat masjid adalah aset yang sangat besar sekali. Sebuah potensi yang sangat strategis untuk mengarusutamakan pesan-pesan agama pada masyarakat,” kata Dirjen Bimas Islam itu.

Mengingat masjid adalah tempat pertemuan yang intensif bagi umat, Kamaruddin menegaskan masjid tidak hanya berperan dalam membimbing moral dan akhlak umat, namun juga menjadi amplifikasi penting dalam menyampaikan narasi terkait isu lingkungan.

Advertisement

Menurutnya, meskipun isu lingkungan telah lama menjadi perhatian dalam ajaran Islam, narasi tersebut belum cukup menjadi perhatian besar oleh para pemuka agama dan masyarakat secara luas.

"Lingkungan ini menjadi isu sentral dalam kehidupan global, dan sebenarnya juga menjadi isu sentral dalam ajaran agama kita," tambahnya.

Ia juga menekankan banyak ayat Al-Qur'an dan hadis yang secara jelas menunjukkan keseriusan Islam dalam menjaga lingkungan dan sudah saatnya konsep tersebut diterjemahkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Sekarang adalah waktunya kita semua berperan menerjemahkan konsep luar biasa ini dalam kehidupan sehari-hari melalui aksi nyata,” jelasnya.

Hal yang hampir serupa juga disampaikan Pj Direktur Urusan Islam dan Syariah Kemenag, Ahmad Zayadi. Melalui Simposium ISIM 2024 yang mengusung tema besar Eco-Friendly Mosque, Kemenag ingin meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai isu-isu lingkungan hidup, khususnya di tempat-tempat ibadah.

Selain itu juga meningkatkan keterlibatan pada pemuka agama yang mengedukasi umat tentang konservasi alam. "Kami ingin menegaskan agama dan tokoh agama memegang peranan penting dalam mengubah cara pandang dan kesadaran masyarakat mengenai isu lingkungan hidup, terutama terkait pemanasan global," tuturnya.

Setelah Simposium ISIM 2024 itu diharapkan dapat mendorong masjid-masjid di Indonesia untuk menjadi garda terdepan dalam menyuarakan perlindungan lingkungan dan menjadi bagian dari solusi global dalam menghadapi krisis iklim.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif