Langganan

Kemenag Bahas Revitalisasi KUA dalam Simposium Masjid Inovatif di Solo

by Ahmad Kurnia Sidik  - Espos.id Solopos  -  Rabu, 2 Oktober 2024 - 20:55 WIB

ESPOS.ID - Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, menyampaikan sambutan dalam ISIM 2024 di Swiss Belhotel Solo, Selasa (1/10/2024) malam. (Istimewa- Ditjen Bimas Islam Kemenag)

Esposin, SOLO -- Kantor Urusan Agama (KUA) menjadi salah satu fokus utama Kementerian Agama (Kemenag) di bawah kepemimpinan Menteri Yaqut Cholil Qoumas. Program revitalisasi KUA yang dimulai sejak 2021 terus digalakkan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas layanan keagamaan di Indonesia.

Hal itu diungkapkan Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, dalam acara International Symposium on Innovative Masjid (ISIM) di Swiss Belhotel Solo, Rabu (2/10/2024). Ia menyampaikan program revitalisasi KUA ini mencakup tiga aspek utama.

Advertisement

Pertama, peningkatan sarana dan prasarana. Kedua, pengembangan sumber daya manusia (SDM), serta ketiga, digitalisasi sistem layanan. Pada tahap awal, revitalisasi KUA mencakup 106 KUA pada 2021, kemudian diperluas ke 500 KUA pada 2022, lalu 500 KUA pada 2023, dan ditargetkan mencakup 100 KUA pada 2024.

“Revitalisasi ini dilakukan demi mewujudkan KUA sebagai pusat layanan keagamaan yang prima, kredibel, dan moderat,” kata Kamaruddin di sela-sela acara.

Advertisement

Dalam hal infrastruktur, pembangunan gedung KUA menjadi salah satu prioritas, terutama gedung balai nikah dan manasik haji yang didesain megah dan ramah terhadap penyandang disabilitas.

Kamaruddin menyebutkan sejak 2015 hingga 2024, sebanyak 1.604 gedung KUA telah dibangun melalui skema pembiayaan SBSN (Surat Berharga Syariah Negara). Pengembangan SDM di KUA juga mendapat perhatian khusus dengan program capacity building yang berkelanjutan.

Advertisement

Sejak program ini berjalan, lebih dari 3.700 fasilitator bimbingan perkawinan (Bimwin) telah dilatih. Selain itu, Bimbingan Teknis (Bimtek) juga diberikan kepada petugas layanan di 1.206 KUA, serta pelatihan penyuluh dan penghulu untuk menangani potensi konflik sosial berdimensi agama.

Sistem Informasi Manajemen Nikah

“Kemenag juga melatih kepala KUA melalui skema Natural Peer Educator [pendidik teman sebaya] untuk memperkuat kapasitas SDM lintas generasi,” jelas Kamaruddin.

Pada aspek digitalisasi, Kemenag telah memperkenalkan Sistem Informasi Manajemen Nikah (SIMKAH) yang berstandar ISO 27001:2013 untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi pencatatan nikah secara digital.

Kamaruddin menambahkan program revitalisasi KUA ini merupakan bagian dari langkah strategis Kemenag dalam memperkuat layanan keagamaan di tingkat kecamatan. KUA berperan penting dalam pelayanan masyarakat, seperti pengawasan dan pencatatan nikah, penyusunan statistik layanan, serta pengelolaan zakat dan wakaf, sesuai dengan Peraturan Menteri Agama No 34 Tahun 2016.

Indeks kepuasan layanan KUA pun menunjukkan hasil positif, dengan skor 83,26 poin pada tahun 2023, yang masuk dalam kategori tinggi. Sementara itu, Ditjen Bimas Islam memperoleh nilai kepatuhan sebesar 92,70 dari Ombudsman.

“Ini mencerminkan tingkat kepuasan masyarakat yang tinggi terhadap layanan KUA secara nasional,” jelasnya.

Dengan revitalisasi yang terus berlanjut, Kemenag berharap KUA dapat menjadi pusat layanan yang semakin andal dalam menjawab kebutuhan keagamaan masyarakat di seluruh Indonesia.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif