by Tri Rahayu - Espos.id Solopos - Selasa, 25 Agustus 2020 - 10:16 WIB
Esposin, SRAGEN — Laporan tentang persetujuan orang tua siswa untuk melakukan pembelajaran tatap muka dari lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD), sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah pertama (SMP) yang masuk ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen per Senin (24/8/2020) baru 70%-90%.
Dari data yang sudah masuk Disdikbud Sragen, 90% orang tua setuju mengizinkan anaknya ikut pembelajaran tatap muka sedangkan 10% tidak setuju dan memilih tetap pembelajaran daring.
Penjelasan tersebut disampaikan Kepala Disdikbud Sragen Suwardi didampingi Kabid Pembinaan SMP Prihantomo saat berbincang dengan Esposin di ruang kerja Kepala Disdikbud Sragen, Senin.
10 Berita Terpopuler : Pembunuhan 1 Keluarga di Baki, Istri Korban Pertama Dihabisi
10 Berita Terpopuler : Pembunuhan 1 Keluarga di Baki, Istri Korban Pertama Dihabisi
Suwardi menyampaikan Disdikbud sudah melakukan rapat terbatas dengan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati pada Senin pagi.
Suwardi menerangkan laporan persetujuan orang tua itu menjadi dasar pertimbangan Disdikbud Sragen untuk menyiapkan dua model pembelajaran, yakni tatap muka dan daring.
Bantuan Rp600.000 untuk Karyawan Swasta Bakal Dicairkan Bertahap
Dia akan memilih sekolah yang benar-benar memiliki potensi masalah dalam pembelajaran tatap muka. Sekolah yang digunakan untuk simulasi itu, harap dia, bisa menjadi acuan bagi sekolah lain dalam pembelajaran tatap muka ke depannya.
“Dari data yang sudah masuk sementara, 90% orang tua setuju dengan pembelajaran tatap muka dan 10% orang tua memilih tetap daring. Selama ini dengan pembelajaran daring sebenarnya susah dalam pengawasannya. Di samping itu, perkembangan Covid-19 di Sragen itu bertambah karena adanya klaster RSUD,” ujarnya.
Suwardi mengatakan setiap guru mata pelajaran nantinya menyiapkan dua model pembelajaran, yakni tatap muka dan daring. Dia mengatakan untuk pembelajaran daring karena jumlahnya sedikit bisa dibuat grup-grup per sekolah.
“Kalau jumlah siswa dari PAUD-SMP sebanyak 133.000-an orang,” ujarnya.
Susah Lepaskan Cincin, Perempuan Boyolali Ini Minta Bantuan Damkar Grobogan
Terpisah, Kabid Pembinaan SD Disdikbud Sragen Hadi Sutopo menambahkan laporan persetujuan orang tua dari SD baru masuk 70%. Dia mengatakan dari data yang masuk itu 91% memilih tatap muka dan 9% memilih daring.
“Data itu dari jumlah siswa SD negeri dan swasta. Nanti yang tidak setuju tatap muka tetap dilayani lewat pembelajaran daring. Kalau total jumlah siswa SD di Sragen sebanyak 79.208 orang,” ujarnya.